Jenewa, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika dan Iran akan melanjutkan pembicaraan soal nuklir di Jenewa minggu ini untuk mengejar tenggat waktu 24 November 2014, setelah pembicaraan yang dijadwalkan bulan Juli lalu batal digelar.
Pembicaraan yang diadakan bersamaan dengan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York ini dipimpin oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB, atau yang dikenal dengan kelompok bernama P5+1, terdiri dari Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Tiongkok, Inggris dan Rusia ini.
Situs Kementerian Luar Negeri AS menyebutkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri William J Burns, Wakil Menteri Politik Wendy R Sherman, dan Penasihat Senior Jacob J Sullivan akan bertemu dengan pemerintahan Iran di Jenewa 4 - 5 September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsultasi bilateral ini akan diadakan dalam konteks negosiasi nuklir P5+1 yang dipimpin Perwakilan Tinggi Uni Eropa Cathy Ashton," isi pengumuman di situs Kemenlu AS itu.
Negara-negara Barat mencurigai Iran berencana membuat senjata nuklir namun Tehran bersikeras programnya benar-benar dilaksanakan untuk tujuan yang penuh kedamaian.
Iran menginginkan serangkaian sanksi yang diberikan Amerika, Uni Eropa, dan PBB untuk segera dihapuskan.
Namun kesepakatan yang dicapati dalam perundingan itu harus disetujui oleh kepemimpinan Islam di Tehran dan juga Kongres AS, di mana banyak anggota dewannnya justru berniat untuk menambah sanksi.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan tengah berdiskusi dengan baik dengan Ashton dan Tehran berkomitmen untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklir negaranya.