DEMOKRATISASI HONG KONG

Mahasiswa Hongkong Mogok Belajar

CNN Indonesia
Senin, 22 Sep 2014 11:52 WIB
Mahasiswa melakukan aksi mogok belajar memprotes keputusan Tiongkok yang tidak mengabulkan demokrasi utuh di Hong Kong.
Mahasiswa melakukan aksi mogok belajar memprotes keputusan Tiongkok yang tidak mengabulkan demokrasi utuh di Hong Kong.
Jakarta, CNN Indonesia -- Mahasiswa dari puluhan universitas di Hong Kong akan melakukan aksi mogok belajar, menyusul keputusan Tiongkok untuk tidak mengabulkan demokrasi penuh dalam pemilihan umum tahun 2017 mendatang.

Aksi sepanjang pekan ini akan dimulai pada Senin (22/9) dan diikuti oleh mahasiswa dari 24 universitas dan akademi di Hong Kong serta didukung oleh para akademisi.

Mogok belajar dianggap sebagai aksi pembuka sebelum demo besar "Occupy Central" yang akan menduduki pusat bisnis Hong Kong bulan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang protes di Hong Kong kembali terjadi menyusul keputusan Beijing yang memperbolehkan pemilu langsung pada 2017 namun kandidat calon pemimpin Hong Kong haruslah mendapat persetujuan pemerintah Partai Komunis, dan hal ini tidak diinginkan publik Hong Kong yang mendambakan demokrasi penuh.
"Generasi baru benar-benar kecewa atas keputusan ini," kata Alex Chow, pemimpin Federasi Pelajar dalam siaran pers, sebagaimana dikutip Reuters.

Dalam pernyataan ini dia juga menyebut pemerintah Tiongkok telah "membunuh" harapan warga Hongkong dan perjuangan tiga dekade untuk merealisasikan demokrasi yang utuh.

Para pelajar berencana untuk mengumpulkan massa di universitas pada Senin sebelum kemudian berpindah ke wilayah publik lain, termasuk situs di dekat kantor pusat pemerintahan.

Benny Tai, salah satu koordinator gerakan Occupy Central, menyatakan kemungkinan aksi besar mereka akan dimajukan waktunya jika mogok mahasiwa membawa dampak yang besar.

"Kita harus mempersiapkan diri untuk itu. Setelah pertemuan publik, jika mereka bergerak ke Central, kita mungkin akan bergabung dengan mereka," katanya.

Belum jelas berapa orang pelajar yang akan turut serta dalam aksi mogok ini. Mahasiswa juga mengajak pelajar SMA untuk ikut dalam aksi mogok pada akhir pekan depan.

Aksi sebelumnya melibatkan ribuan orang, termasuk aksi duduk sepanjang malam di Central pada 2 Juli lalu yang akhirnya dibubarkan polisi dengan lebih dari 500 orang ditahan.

"Di antara pemuda Hong Kong, berkembang rasa tidak percaya terhadap pemerintah Tiongkok. Bukan karena kami tidak merasa seperti orang Tiongkok atau tidak suka negara ini, tapi kami tidak mempercayai pemerintah yang berkuasa," kata Agnes Chow, anggota kelompok mahasiswa Scholarism.

Pemerintahan Hongkong, yang bertanggung jawab atas pendidikan, berkali-kali menyatakan tidak mendukung adanya aksi ini. Namun, mereka juga menyatakan tidak akan menghalangi.

Wilayah yang sebelumnya dikuasai Inggris ini dikembalikan ke Tiongkok dengan tingkat otonomi daerah yang tinggi pada 1997. 

Kebebasan untuk mengelola wilayah sendiri ini tidak sejalan dengan prinsip Partai Komunis yang menguasai Tiongkok daratan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER