PERANG SIBER

Tiongkok Bantah Retas Perusahaan AS

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 12:52 WIB
Penyelidik senat AS melaporkan dari Juni 2012 ada lebih dari 50 penyusupan peretas ke perusahaan-perusahaan kontraktor militer Amerika.
Tiongkok membantah tuduhan AS dengan mengatakan hukum negeri itu melarang tindakan peretasan.
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok membantah tuduhan Amerika Serikat bahwa mereka telah melakukan serangan siber dengan meretas sistem jaringan kontraktor transportasi militer Amerika Serikat.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei, Kamis (18/9), tuduhan tersebut "tidak berdasar dan mudah tergoyahkan."

"Hukum di Tiongkok melarang aktivitas sabotase keamanan internet, termasuk serangan peretas, dan melawan setiap tindak kriminal yang berhubungan dengan aktivitas tersebut," kata Hong, seperti dikutip dari transkrip tanya-jawab dengan wartawan di situs Kemlu Tiongkok. "Pemerintah dan militer Tiongkok tidak akan mendukung aktivitas peretasan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (17/9), Komite Layanan Militer di Senat AS melaporkan hasil penyelidikan yang menunjukkan adanya aktivitas peretasan oleh Tiongkok untuk mencuri data-data surel, dokumen, dan kata kunci dari perusahaan-perusahaan kontraktor AS yang bekerja untuk Komando Transportasi Militer.

Termasuk dalam daftar yang dicuri adalah skema pengiriman barang melalui pesawat atau kapal, dan daftar transfer tentara ke daerah-daerah yang terkena bencana.

Menurut laporan tersebut, dari Juni 2012 ada lebih dari 50 penyusupan peretas ke perusahaan itu. Hampir setengahnya berhasil menanam program jahat ke sistem komputer.

Ini bukan pertama kali AS menuduh Tiongkok melakukan peretasan. Mei lalu, Kementerian Kehakiman AS mendakwa lima orang yang diduga bekerja untuk militer Tiongkok untuk melakukan serangan dan spionase siber.

Saat itu, Kemlu Tiongkok marah dengan tuduhan tersebut dan memanggil Duta Besar AS di Beijing untuk menyampaikan protes.

Pemeritahan Xi Jingping melalui Hong Lei dalam pernyataannya kemarin mendesak AS untuk berhenti menuduh Tiongkok.

"Berhenti melakukan serangan siber yang sistematis terhadap negara lain dan lakukan lebih banyak lagi tindakan untuk menjaga perdamaian dan keamanan lingkungan siber," kata Hong.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER