Jakarta, CNN Indonesia -- Australia akan segera menurunkan beberapa jet tempur mereka ke Timur Tengah untuk membantu upaya Amerika Serikat memberantas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.
Pengiriman jet tempur ini sesuai dengan komitmen Perdana Menteri Tony Abbott pada 14 September lalu yang mengatakan bahwa mereka akan berkontribusi dengan mengirim bantuan pesawat dan pasukan ke Uni Emirat Arab.
Menurut Menteri Pertahanan David Johnston (22/9), dikutip AFP, Australia akan mengirimkan delapan jet Super Hornet untuk melakukan serangan udara di Irak dan Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Australia juga akan mengirimkan pesawat kendali dan peringatan dini E-7 Wedgetail dan pesawat pengisi bahan bakar udara.
"Kita akan segera mengirimkannya ke Timur Tengah. Sekarang masih ada beberapa masalah teknis terkait operasi tersebut," kata Johnston.
Pesawat itu akan bergabung dalam operasi serangan udara AS yang sejauh ini telah menjatuhkan rudal sebanyak 178 kali ke target ISIS di Irak sejak 8 Agustus lalu. Selain Australia, Prancis juga turut dalam operasi ini.
AS telah berjanji tidak akan menggunakan serangan darat untuk melawan ISIS. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi juga menegaskan "menolak segala bentuk intervensi darat di Irak."
Turut dalam koalisi AS menghadapi ISIS adalah negara-negara Eropa dan Timur Tengah yang berkomitmen menggalang kekuatan menghancurkan kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut.
Pernyataan Australia ini dikeluarkan sepekan setelah polisi di Sydney berhasil menggagalkan rencana anggota ISIS melakukan pembunuhan di hadapan publik di jalan kota tersebut.
Aksi pemenggalan dan pembunuhan oleh ISIS terekam kamera dan diunggah di internet, salah satunya adalah eksekusi dua wartawan Amerika Serikat dan seorang pekerja bantuan kemanusiaan asal Inggris.
Menurut Johnston ada sekitar 65 warga negara Australia yang bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak.
Salah satunya diketahui berangkat ke Suriah bersama dua putranya yang masih kecil. Ketiganya terlihat dalam sebuah foto di internet tengah memegang kepala yang terpenggal.
Menghadapi arus balik mujahidin Australia dari Suriah dan Irak, pemerintah Canberra memperketat upaya pemberantasan terorisme di tanah air untuk mencegah kelompok radikal berbuat ulah di negara tersebut.