Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi pemenggalan kembali dilakukan kelompok militan yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, dan kali ini korbannya adalah warga negara Prancis yang diculik di Aljazair.
Kematian Herve Gourdel yang diunggah di internet pada Rabu (24/9) diumumkan oleh Presiden Prancis Francois Hollande saat berpidato di Sidang Umum PBB.
"Kalian akan paham bahwa hari ini saya berbicara dengan emosi yang tinggi karena salah satu rakyat Prancis telah jadi korban pembunuhan yang pengecut. Dia adalah pria dengan antusiasme tinggi. Dia mencintai gunung. Dia bermimpin untuk pindah ke Ouzou di Aljazair," kata Hollande.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herve Gourdel adalah seorang pendaki gunung yang diculik di wilayah Tizi Ouzou, timur Aljazair pada Minggu lalu.
Dalam video pembunuhan Gourdel, penculiknya mengaku berasal dari kelompok Jund al-Khilafa atau Tentara Khalifah, organisasi militan yang telah berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS.
Video berjudul "Pesan berdarah untuk pemerintah Prancis" itu muncul di saat Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menyampaikan pidatonya di hadapan parlemen soal perang melawan ISIS.
Pembunuhan pria 55 tahun itu dilakukan setelah Prancis menolak tuntutan militan untuk menghentikan serangan udara di Irak dalam waktu 24 jam -Prancis bergabung dengan koalisi AS dalam serangan udara pada ISIS.
"Prancis akan membalas pembunuhan atas rakyatnya, tapi Prancis tidak akan menyerah pada pemerasan," kata Hollande.
Menurut situs pribadinya, Gourdel lahir tahun 1959 dan sejak muda telah bercita-cita menjadi pemandu pendakian. Dalam 20 tahun terakhir, dia mewujudkan mimpinya itu dengan membuka kantor pemandu pendaki gunung di Saint Martin-Vesubie sejak tahun 1987.
Gourdel tiba di Aljazair Sabtu pekan lalu dan berangkat hari berikutnya untuk mendaki di Taman Nasional Djurdjura, yang terkenal akan hutannya yang lebat serta ngarai dan danaunya yang indah.
Sejak tahun 1990an, wilayah ini menjadi tempat persembunyian kelompok militan radikal yang berafiliasi dengan al-Kaidah dan kini berbaiat ke ISIS.
Kepada Perdana Menteri Aljazair Abdelmalek Sellal, Hollande mengatakan Prancis akan melakukan upaya maksimal untuk menemukan pembunuh Gourdel dan mencari jenazahnya.
"Kami berutang pada keluarganya," kata Hollande.
Pemerintah Aljazair mengatakan bahwa pembunuhan tersebut adalah tindakan kriminal.
"Pemerintah Aljazair sedih mendengar pembunuhan warga Prancis Pierre Herve Gourdel, sebuah tindakan yang tercela dan menjijikkan yang dilakukan oleh sekelompok penjahat," kata pernyataan pemerintah Aljazair.
Video pembunuhan Gourdel dirilis di hari yang sama saat Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan pada PBB bahwa seluruh negara harus bersatu melawan terorisme dan kebrutalan ISIS.
Sebelumnya, dua wartawan asal AS dan seorang pekerja kemanusiaan telah dibunuh ISIS.
Obama mengumpulkan koalisi yang terdiri dari 50 negara untuk melawan ISIS di Irak dan Suriah. Upaya pemberantasan dilakukan melalui serangan udara yang kini mulai dilancarkan di wilayah-wilayah strategis ISIS dan fasilitas penunjang aktivitas mereka.