LEGALISASI GANJA

Pilih Jualan Ganja, Pembaca Berita Mundur

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2014 07:48 WIB
Charlo Greene menyatakan mundur dalam sebuah siaran langsung saat memberitakan legalisasi ganja. Dia adalah pemilik perusahaan penyalur ganja kering.
Saat ini ada 25 negara bagian di Amerika Serikat yang melegalkan ganja, termasuk New York dan Washington. (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Karena mendukung legalisasi ganja, seorang wartawan mengungkapkan kata-kata kasar dalam sebuah siaran langsung stasiun televisi dan mengundurkan diri.

Charlo Greene, wartawan stasiun televisi KTVA Alaska, salah satu afiliasi CBS, mengaku sebagai pemilik klub ganja yang sedang diliputnya, dan mengungkapkan kata kasar di depan kamera saat program berita tengah berlangsung.

"Sekarang semua hal yang anda dengar adalah alasan saya, pemilik Klub Ganja Alaska, mendedikasikan seluruh energi dalam berjuang untuk kebebasan dan keadilan, yang dimulai dengan melegalisasi ganja di sini, di Alaska," kata Greene dalam siaran langsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan soal pekerjaan ini, bukannya saya tidak punya pilihan lain, tapi sudahlah, p*rs*tan, saya berhenti," katanya.

Menjadi seorang wartawan yang meliput perdagangan ganja sekaligus pemilik Klub Ganja Alaska, perusahaan penyalur ganja kering, menimbulkan perang batin di dalam hati Greene yang membuatnya cepat atau lambat akan berhenti dari pekerjaan itu.

Mantan wartawan itu mengatakan pada Alaska Dispatch News bahwa pengunduran dirinya yang dramatis itu adalah usaha untuk menggiring perhatian pada isu legalisasi ganja. Karena itu dia meminta maaf jika perbuatannya menyinggung siapapun.

Tidak lama setelah insiden itu, Greene menciptakan Kampanye Indiegogo untuk mengumpulkan dana menjelang pemungutan suara soal legalisasi ganja di Alaska yang akan diadakan 4 November mendatang.

"Sebagai bagian dari media, saya telah melihat berbagai kampanye kotor dan kebohongan yang digunakan para pelarang selama berbulan-bulan ini untuk mencuri suara warga Alaska," katanya dalam pernyataan di situs kampanye itu.

Sementara itu, setelah kejadian, KTVA meminta maaf sedalam-dalamnya.

"Kami dengan tulus meminta maaf atas bahasa tidak pantas yang digunakan wartawan kami saat membawakan acara siaran langsung semalam," kata Pemimpin redaksi KTVA-11 Bert Rudman di laman Facebook kanal tersebut.

"Kini dia telah kami pecat," katanya.

Sebenarnya legalisasi ganja telah diterapkan di Alaska sejak tahun 1975, yang mengatur kepemilikan, budidaya dan konsumsi mariyuana dana jumlah kecil.

Namun legalisasi ini dipertanyakan setiap tahunnya oleh anggota parlemen, sehingga kerap muncul pro dan kontra penggunaan ganja di negara bagian Amerika Serikat itu.

Saat ini ada 25 negara bagian di Amerika Serikat yang melegalkan ganja, termasuk New York dan Washington.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER