Jakarta, CNN Indonesia -- Baku tembak antar kartel narkoba kembali terjadi di beberapa wilayah rawan bentrokan di Meksiko, menewaskan sedikitnya 18 orang pada Minggu (28/9).
Salah satu bentrokan terjadi di daerah Guachoci, wilayah yang terkenal sering terjadi kerusuhan dan dikendalikan oleh sejumlah kartel narkotika yang memperebutkan rute penyelundupan obat terlarang, menewaskan tujuh orang.
Kepolisian setempat menemukan empat truk yang terbakar di lokasi baku tembak, dengan empat jenazah ditemukan telah hangus. Selain itu, sekitar 1.000 peluru ditemukan disekitar lokasi baku tembak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, baku tembak juga terjadi dekat perbatasan Chihuahua pada Jumat (19/9), mengakibatkan sebelas orang meninggal.
Di daerah yang berbeda, bentrokan juga terjadi pada Jumat (26/9) dan berlanjut hingga Sabtu (27/9) yang melibatkan pelajar, polisi, dan kelompok bersenjata di Igualla, Guerro, Selatan Meksiko, menewaskan 6 orang dan 20 terluka.
Pemerintah daerah Guerro menyatakan 22 polisi telah ditangkap dan menjalani proses investigasi tentang bentrokan tersebut.
Kasus kerusuhan antar kartel di Meksiko telah meredup sejak tahun 2011, namun pekan lalu, Kejaksaan Agung menginvestigasi 22 anggota kartel narkoba yang terlibat baku tembak pada Juni lalu di Meksiko tengah. Muncul juga isu yang mengatakan keterlibatan tentara dalam baku tembak tersebut.
Pada Februari lalu, Joaquin "El Chapo" Guzman, yang terkenal sebagai bos legendaris salah satu organisasi pengendali perdagangan narkoba yang paling kuat dan mematikan di dunia tertangkap dalam serangan kejutan di tower hotel kondominium di tepi pantai Meksiko.
Sejak Presiden Enrique Pena Nieto dilantik ada Desember 2012, sejumlah kasus kerusuhan dan bentrokan antar kartel narkoba di berbagai daerah di Meksiko yang telah terjadi selama bertahun-tahun belum dapat ditangani. Korban tewas diperkirakan lebih dari 90.000 orang dari tahun 2007.