Jakarta, CNN Indonesia -- Belgia mendakwa 46 anggota kelompok radikal Islam Sharia4Belgium karena merekrut dan mengirim para pemuda ke Suriah untuk bergabung dengan militan bersenjata, termasuk ke dalam organisasi Jabhat al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah.
Seperti diberitakan Reuters, hanya delapan dari terdakwa hadir dalam pengadilan di Antwerp, Senin (29/9), sementara sisanya masih ada di Suriah.
Pengadilan terbesar Belgia terhadap kelompok ekstremis itu menegaskan status negara tersebut sebagai lahan subur untuk merekrut militan ke Suriah. Diperkirakan sekitar 300 orang dari Belgia bergabung dengan kelompok bersenjata Suriah, jumlah tertinggi per kapita dibandingkan negara Eropa lainnya, seperti disampaikan lembaga International Center for the Study of Radicalisation.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut jaksa penuntut, Sharia4Belgium yang dipimpin oleh Fouad Belkacem, 32, telah mencuci otak dan menyebarkan propaganda untuk menerapkan hukum syariah di Belgia.
Belkacem sendiri tidak ikut bertempur di Suriah, namun dia punya andil kuat dalam merekrut dan menjadi otak organisasi tersebut.
"Kata-kata Belkacem hanya bisa diinterpretasikan sebagai seruan kekerasan dan jihad," kata jaksa penuntut Ann Fransen, usai membacakan daftar panjang pidato dan video Balkacem saat berceramah yang mengatakan perang sama pentingnya dengan shalat dan puasa.
Belkacem sendiri ikut hadir dalam pengadilan tersebut, didakwa karena memicu kebencian pada non-Muslim.
Menurut jaksa, Sharia4Belgium bekerja dengan menghampiri para pemuda di Antwerp dan Vilvoorde, utara Brussels, untuk didoktrin dan dikirim ke Suriah.
"Tujuan utamanya adalah menyiapkan mereka untuk perang," kata jaksa lainnya, Luc Festraets.
Sesampainya di Suriah, mereka bergabung dengan Jabhat al-Nusra dan organisasi-organisasi lainnya yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.
Jika dinyatakan bersalah, Belkacem dan terdakwa lainnya bisa dikenakan hukuman penjara hingga 20 tahun.
Pengadilan ini digelar selang empat bulan setelah seorang pria membunuh empat orang pada aksi penembakan di museum Yahudi di Brussels. Menurut polisi, pelakunya bernama Mehdi Nemmouche adalah seorang warga Prancis yang telah bertempur di Suriah pada 2013.
Upaya negara-negara dalam mencegah warga mereka berangkat ke Suriah untuk berperang kini ditegaskan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mengharuskan negara anggota memperketat keamanan dan pengawasan terhadap upaya radikalisme.