DATA WWF

Populasi Hewan Berkurang, Manusia Terancam

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2014 13:47 WIB
Populasi hewan berkurang hingga setengahnya jika dibandingkan 40 tahun lalu. Konsumsi manusia dan pengrusakan alam menyebabkan jumlah hewan terus menyusut.
Berkurangnya jumlah hewan akan merugikan manusia hingga miliaran dollar. (WWF)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kegiatan manusia mengeruk sumber daya alam secara besar-besaran selain berdampak kerusakan lingkungan juga berimbas pada berkurangnya jumlah hewan.

Menurut laporan Nature's Living Planet Index yang dikeluarkan lembaga World Wide Fund, WWF, pada Selasa (30/9) populasi hewan saat ini berkurang hingga setengahnya dibandingkan 40 tahun lalu.

Tren penurunan populasi hewan ini diprediksi akan merugikan perekonomian manusia hingga miliaran dollar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riset WWF ini meneliti populasi dari 3.000 spesies binatang yang dikeluarkan setiap dua tahun sekali. Tahun ini jumlahnya mengkhawatirkan.

Menurut indeks WWF yang disebut menggunakan metode yang tidak pernah dipakai sebelumnya, jumlah binatang di alam liar berkurang hingga 52 persen antara tahun 1970 hingga 2010, jauh lebih banyak ketimbang perkiraan semula yaitu 30 persen.

Penyebab terbesar anjloknya populasi ini adalah konsumsi binatang oleh manusia yang berlebihan dan perusakan habitat alam tempat tinggal hewan.

"Kita memakan modal alami kita, membuat kita sulit mempertahankannya untuk generasi masa depan," ujar pernyataan WWF.

"Bagi orang-orang miskin di dunia, alam berarti kehidupan"Marco Lambertini, direktur jenderal WWF Internasional
Riset WWF yang bekerja sama dengan Zoological Society di London, Inggris, menunjukkan perubahan populasi terhadap 3.000 spesies mamalia, burung, reptil, hewan amfibi dan ikan.

Penurunan jumlah binatang di sungai, danau dan lahan basah adalah yang paling buruk, sebanyak 76 persen kehidupan liar air tawar hilang dalam waktu empat dekade.

Spesies laut dan binatang darat menurun 39 persen dari populasi mereka.

Populasi binatang di daerah tropis turun hingga 63 persen. Menurut WWF ini adalah "ancaman terbesar yang pernah tercatat di kehidupan alam liar planet kita."

Penurunan populasi hewan terbesar terdapat di Amerika Selatan dan Tengah sebanyak 83 persen.

Merugikan manusia

WWF memperingatkan, penurunan populasi binatang akan berdampak jangka panjang pada manusia.

Menurut Marco Lambertini, direktur jenderal WWF Internasional, berkurangnya ikan di laut bisa menyebabkan kerugian ekonomi hingga US$428 miliar pada tahun 2050.

Pasalnya, sektor perikanan adalah lapangan pekerjaan bagi 660 juta orang di seluruh dunia dan ikan menyediakan lebih dari 15 dari kebutuhan protein manusia.

Ketahanan pangan global juga terancam seiring kebutuhan yang terus meningkat dari manusia yang populasinya terus bertambah.

Hutan menyediakan air, bahan bakar dan makanan untuk lebih dari semiliar orang, termasuk 350 juta yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Bagi orang-orang miskin di dunia, alam berarti kehidupan," kata Marco Lambertini, direktur jenderal WWF Internasional.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER