DEMONSTRASI HONG KONG

Amerika Menahan Diri

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2014 17:56 WIB
Pemerintahan Barack Obama tidak ingin melihat krisis di Hong Kong memburuk karena dampak ekonominya akan sangat merugikan.
Mahasiswa Hong Kong lakukan aksi mogok belajar. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat terlihat menahan diri dari mengecam tindak kekerasan yang dilakukan aparat di Hong Kong kepada ratusan demonstran pro demokrasi, diduga untuk menjaga hubungan baik dengan Tiongkok.

Diberitakan Reuters, dalam pernyataannya Senin (29/9), pemerintah AS menyatakan mendukung upaya rakyat Hong Kong menuntut pemilihan umum langsung yang menyertakan kandidat pemimpin dari kalangan mereka sendiri.

Namun AS tidak mengecam, apalagi menyinggung soal Tiongkok yang dianggap mengekang aspirasi Hong Kong dengan memutuskan bahwa pemilu 2017 hanya akan diikuti kandidat yang direstui Partai Komunis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat mendukung hak-hak universal Hong Kong yang sesuai dengan hukum-hukum dasar," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.

Kendati tidak mengecam secara terang-terangan, namun menurut sumber Gedung Putih yang enggan disebut namanya, beberapa pejabat AS telah menghubungi pemerintahan Beijing untuk mengingatkan bahwa kerusuhan di Hong Kong akan menggoyang perekonomian Tiongkok.

Pemerintahan Barack Obama, kata sumber, tidak ingin melihat krisis di Hong Kong memburuk karena dampak ekonominya akan sangat merugikan.

"Tiongkok sangat menentukan stabilitas dan ketenangan di Hong Kong. Itu adalah hal yang kami tekankan pada pemerintah Hong Kong," kata sumber pejabat AS.

Menurut Mike Green, bekas penasehat urusan Asia bagi mantan Presiden George W. Bush, AS menjaga diri untuk tidak merusak hubungan dengan Tiongkok yang kian besar pengaruhnya di dunia.

"Pemerintah AS harus mempertimbangkan seberapa penting hal ini di konteks yang lebih besar terkait hubungan AS-Tiongkok. AS membatasi keterlibatan mereka, namun juga tidak ingin perekonomian Hong Kong rusak," kata Green.

Aksi protes meningkat pekan lalu saat mahasiswa melakukan aksi mogok belajar.

Puncaknya adalah demonstrasi ribuan orang di pusat bisnis Hong Kong yang berakhir ricuh saat aparat keamanan memukuli mereka dengan pentungan dan melemparkan gas air mata serta semprotan merica.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER