KONFLIK YAMAN

KBRI di Sana'a Tampung Puluhan WNI

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2014 06:57 WIB
Konflik tidak berujung antara pemerintah dan kelompok pemberontak membuat situasi di Yaman tidak kondusif. Mahasiswa Indonesia mencari perlindungan.
Jumlah WNI di seluruh Yaman mencapai 4.169 orang. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertempuran antara pasukan pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Houthi membuat KBRI Yaman terus waspada dan mengambil langkah aman guna melindungi warga negara Indonesia di negara tersebut.

Meskipun kelompok pemberontak Houthi telah menandatangani perjanjian damai pada Minggu (21/9) lalu, namun KBRI Yaman bersikeras untuk tidak akan lengah terhadap situasi politik yang dapat bergejolak di kemudian hari ini.

KBRI Yaman telah mempersiapkan rencana jika suatu hari konflik antara pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak pecah kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan merelokasi warga negara Indonesia, yang kebanyakan mahasiswa dan pelajar, untuk berkumpul di KBRI dan kami juga membuka layanan informasi emergency call melalui provider tertentu secara gratis, yaitu di nomor 738115555," ujar Wajid Fauzi, duta besar RI untuk Yaman kepada Denny Armandhanu CNN Indonesia (1/10).

Wajid menjelaskan langkah ini merupakan lanjutan dari himbauan yang telah dikeluarkan oleh KBRI Yaman sejak Mei lalu.

Sebelumnya, pada 2009 KBRI Yaman juga telah memberikan peringatan yang terus diperbarui setiap bulan dalam menanggapi konflik Yaman.

Meskipun KBRI Yaman telah mengeluarkan himbauan, Wajid menjelaskan bahwa WNI di Yaman tidak secara wajib berkumpul di KBRI.

"Evakuasi dilakukan secara sukarela. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus memberikan yang terbaik, termasuk merelokasi mereka saat keadaan darurat. Misalnya, para santri yang terpaksa evakuasi karena kampus mereka dirusak dan barang-barang mereka dijarah," ujar Wajid.

Menampung WNI

Sampai saat ini jumlah WNI yang tinggal di KBRI Yaman sebanyak 76 orang. Beberapa WNI lainnya pulang ke lokasi masing-masing setelah dirasa aman.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negri Indonesia dalam melindungi WNI di Yaman," kata Wajid.

KBRI Yaman mencatat jumlah total WNI di seluruh Yaman pada akhir Agustus lalu mencapai 4.169 orang.

Kebanyakan mereka merupakan mahasiswa yang melakukan studi agama Islam, bahasa Arab atau ulumul Qur'an di berbagai kota, seperti Sanaa, Mukalla, Hudaidah atau Aden.

"Menurut laporan mahasiswa Indonesia di Yaman, kerusuhan paling mencekam minggu lalu hanya terjadi di kota Sanaa, ibukota Yaman, sementara beberapa kota lainnya relatif aman," jelas Wajid.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER