Homs, CNN Indonesia -- Sedikitnya 30 bocah di Suriah tewas saat seorang pria meledakkan bom bunuh diri di sebuah sekolah di Homs, wilayah yang dikuasai rezim pemerintah Bashar al-Assad.
Setidaknya ada 39 korban tewas dalam serangan di permukiman Akrameh tersebut, seperti disampaikan dalam data terbaru lembaga Syrian Observatory for Human Rights (1/10).
"Sedikitnya 30 anak di antara 39 orang terbunuh dalam dua pengeboman di sekolah Akrameh al-Makhzumi di Homs hari ini," kata direktur Observatory Rami Abdel Rahman, dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku dua pengeboman ini adalah orang yang sama.
"Dia menanam bom di sebuah lokasi di sekolah, lalu meledakkan diri di tempat lainnya yang tidak jauh dari situ," kata Abdel Rahman.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Al-Nusra Front yang berafiliasi dengan al-Qaidah pernah mengaku mengebom Homs pada Mei lalu yang menewaskan 12 orang.
Gubernur Homs Talal al-Barazi mengungkapkan angka berbeda, yaitu 31 orang tewas dan 74 terluka. Di antara anak-anak yang tewas berusia antara enam dan sembilan tahun.
Serangan kali ini adalah salah satu yang memakan korban anak-anak terbanyak sejak perang saudara di Suriah pecah tiga tahun lalu.
Peristiwa lainnya yang merenggut nyawa anak-anak adalah serangan senjata kimia di Ghouta, pinggiran Damaskus, pada Agustus 2013 oleh rezim Assad, dan setahun sebelumnya terjadi pembantaian di Houla, Homs, yang menewaskan 49 anak.
Akrameh adalah wilayah mayoritas Syiah Alawi, suku yang sama dengan Assad. Wilayah itu kerap menjadi sasaran penyerangan, salah satunya pada 19 Juni lalu yang menewaskan enam orang pada serangan bom mobil.
Homs sempat dijuluki "ibukota revolusi" melawan Assad. Namun sekarang sebagian besar wilayah Homs, kecuali Waar, telah direbut tentara Suriah setelah dua tahun bertempur sengit dengan para pemberontak.
Menurut laporan PBB pekan lalu, korban tewas di Suriah telah mencapai 191 ribu orang, setengah kali lebih banyak dibanding data tahun lalu.