Texas, CNN Indonesia -- Penderita Ebola yang terdeteksi di Amerika Serikat dikhawatirkan telah menularkan penyakit mematikan tersebut ke beberapa orang terdekatnya, setibanya dari Liberia.
Pria bernama Thomas Eric Duncan adalah warga negara Liberia yang berkunjung ke Amerika untuk menemui kekasihnya.
Dia terdeteksi mengidap Ebola beberapa hari setelah tiba di Texas dua pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut petugas medis yang menelusuri kasus ini, Duncan telah melakukan kontak fisik dengan setidaknya 12 hingga 18 orang di AS setelah terjangkit.
Termasuk di antaranya adalah lima anak kekasih Duncan yang sekolah di empat tempat berbeda di wilayah itu.
Saat ini, orang-orang yang sudah kontak dengan Duncan tengah diawasi perkembangannya, termasuk kru ambulans yang membawa pria 42 tahun itu ke rumah sakit, untuk melihat kemungkinan muncul gejala penyakit Ebola.
"Sejauh ini mereka baik-baik saja," kata seorang pejabat pemerintah Dallas, Mike Miles.
Ebola yang menyebar melalui cairan tubuh sangat mudah menular di antara manusia. Korban tewas di Afrika Barat akibat penyakit ini mencapai 3.300 orang.
Duncan baru diketahui terjangkit Ebola pekan ini setelah dia dilarikan ke rumah sakit di Texas dan saat ini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi.
Menurut catatan tim medis, Duncan sebenarnya sempat ke rumah sakit setelah menderita demam ringan dan sakit pada bagian perut.
Namun dia dipulangkan, padahal sudah memberitahu dokter soal kedatangannya dari Liberia.
Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Infeksi, menyayangkan tindakan rumah sakit tersebut.
"Semoga hal ini tidak terjadi lagi. Padahal Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, CDC, telah menekankan pentingnya riwayat perjalanan pasien," kata Fauci.