GUNUNG BERAPI

Setelah Ontake Meletus, Jepang Pantau Fuji

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2014 16:01 WIB
Pemerintah Jepang tengah siaga mengawasi aktivitas kegunungapian Gunung Fuji, setelah Gunung Ontake meletus secara tiba-tiba pada Sabtu, 27 September 2014.
Empat dari 47 gunung berapi di Jepang berstatus level tiga, lima gunung berada pada level dua dan sisanya berada pada level satu atau tidak beresiko.
Tokyo, CNN Indonesia -- Letusan Gunung Ontake yang terjadi secara tiba-tiba pada Sabtu (27/9) membuat Badan Meteorologi Jepang terus mewaspadai aktivitas gunung berapi aktif lain, seperti Gunung Fuji yang masuk ke dalam daftar 47 gunung berapi aktif dan diperkirakan akan meletus pada abad mendatang.

Pemerintah Jepang menyatakan letusan gunung berapi Ontake yang tidak terprediksi sebelumnya jarang sekali terjadi, menyadarkan pemerintah bahwa mereka tidak bisa menebak alam.

Toshitsugu Fujii, Kepala Badan Meteorologi Jepang menyatakan sebelum mengeluarkan abu, batu dan uap panas beracun, Gunung Ontake berada pada status siaga level satu yang merupakan level terendah dari 5 level skala beresiko meletus, yang biasa diterapkan untuk mengantisipasi bahaya letusan gunung berapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Gunung Ontake berada pada level tiga dan warga dihimbau untuk tidak mendekati area gunung tersebut.

Pemerintah Daerah Shizuoka, tempat Gunung Fuji berlokasi, menyiapkan situs interaktif yang memperlihatkan pergerakan lava merah panas di bawah permukaan tanah dan prosedur darurat yang dipublikasikan secara daring agar penduduk lokal dapat mengantisipasi kemungkinan letusan gunung.

"Saat ini kita tidak melihat adanya aktivitas khusus, namun letusan besar akan menyebabkan dampak dan kerusakan yang sangat buruk dibandingkan gunung berapi lain, mempengaruhi banyak daerah termasuk Tokyo dan wilayah sekitar," bunyi peringatan tertulis perencanaan evakuasi halaman 60 yang dipublikasikan Daerah Shizuoka pada Februari lalu.

Selain membahayakan penduduk yang tinggal di area gunung, letusan Gunung Fuji dapat memotong jalur utama kereta dan jalan protokol antara Tokyo dan Osaka yang akan mengganggu perekonomian nasional karena lokasi gunung ini hanya berjarak 100 kilometer dari Tokyo.

Fujii berpendapat, lokasi Jepang yang berada di tengah pertemuan empat lempeng tektonik bumi, sehingga jika terjadi gempa bumi dapat memicu letusan seperti di Gunung Ontake.

"Gempa bumi seperti yang terjadi pada 11 Maret 2011 yang menyebabkan bencana tsunami dapat meningkatkan resiko letusan gunung berapi akibat akumulasi magma," ujar Fujii pada 2012 lalu.

Beberapa bulan terakhir, empat dari 47 gunung berapi di Jepang berstatus level tiga, lima gunung berada pada level dua dan sisanya berada pada level satu atau tidak beresiko.

Kekhawatiran khusus para pakar gunung berapi di Badan Meteorologi Jepang adalah terhadap pulau Miyakejima, Iwoto dan Nishinoshima.

Letusan Gunung Ontake

Gunung Ontake meletus pada Sabtu (27/9) pagi dan mengakibatkan puluhan pendaki meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih terjebak di area gunung dan sedang dalam pencarian tim penolong.

Gas beracun yang terus menguar dari puncak gunung membuat pencarian korban letusan Gunung Ontake oleh tim penolong sempat tertunda.

Sejauh ini tim penolong baru berhasil menemukan 31 orang ditambah 5 orang lain pada Minggu (29/9) yang dinyatakan meninggal dunia akibat letusan Gunung Ontake.

"Beberapa orang terkubur oleh abu hingga lutut mereka, dan dua orang di depan saya sepertinya sudah meninggal dunia," ujar seorang perempuan yang berhasil selamat turun dari Gunung Ontake.

Pemerintah mengumumkan sebanyak 60 orang terluka akibat letusan Gunung Ontake, beberapa di antaranya terkena hantaman bebatuan dan sebagian lain menghirup gas beracun.

Gunung Ontake meletus tanpa memberikan sinyal peringatan sehingga membuat para pendaki yang biasa menjajaki gunung tersebut di saat akhir pekan meninggal dunia.

Ratusan pemadam kebakaran, polisi dan pasukan militer bergabung membentuk tim penolong untuk mengevakuasi korban. Mereka menggunakan helm, rompi penahan peluru, kacamata pengaman dan masker untuk melindungi diri dari letusan lanjutan.

Proses evakuasi korban juga menggunakan helikopter, meskipun gas dan uap di gunung yang memiliki ketinggian 3.067 meter ini masih menguar.

"Saya melihat bebatuan kecil keluar dari puncak gunung, mungkin setinggi satu meter," ujar salah satu petugas dari tim penolong.

Saat ini gunung Fuji yang diklaim merupakan gunung tertinggi dan menjadi situs warisan dunia UNESCO berada pada status level satu.

Setiap tahun, Gunung Fuji menerima 200 ribu penda
Setiap tahun, Gunung Fuji menerima 200 ribu pendaki dari dalam dan luar negeri.UNESCO
ki dari dalam dan luar negeri.

Letusan Gunung Fuji terakhir kali terjadi pada 12 Desember 1707, dan 49 hari setelahnya gempa menghantam wilayah selatan Jepang dengan kekuatan 8,6 skala richter.

Pengamat memperkirakan letusan Gunung Fuji saat itu mengeluarkan abu dan asap setinggi 23 kilometer ke udara, menghasilkan awan abu yang kemudian menutup cahaya matahari di wilayah Tokyo dan membuat kawah besar di sisi gunung.

Tidak ada korban meninggal dunia yang dilaporkan akibat letusan tersebut dan tidak ada aliran lava, namun abu menutup lahan pertanian di sekitar area yang menyebabkan kelaparan domestik.

Status gunung berapi mempunyai lima level, di mana level lima adalah tingkat tertinggi yang berarti bahaya. Penduduk sekitar gunung harus menyelamatkan diri ke kota terdekat untuk menghindari dampak letusan.

Meskipun begitu, menurut studi pemerintah yang dikeluarkan pada Juni lalu, 80 persen penduduk yang tinggal di sekitar gunung berapi tidak memiliki perencanaan evakuasi meskipun terancam bahaya letusan gunung.

Sementara gunung berapi yang tercatat berstatus level satu dianggap aman, sehingga pemerintah tidak memberikan larangan atau batasan bagi para pendaki yang ingin menjelajah gunung tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER