Perdana Menteri India, Narendra Modi bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di New York untuk pertama kalinya sejak Modi menjabat awal tahun ini.
Dua perdana menteri itu bertemu pada Senin kemarin (29/9) di sela-sela sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan membahas kerja sama di beberapa bidang, mulai pertanian, pengelolaan air, pertahanan, hingga keamanan dunia maya.
Netanyahu mengatakan bahwa dirinya gembira atas pertemuan tersebut dan mengundang Modi untuk mengunjungi Israel dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kunjungan bilateral tersebut benar terjadi, itu akan menjadi yang pertama bagi Perdana Menteri India.
"Israel dan India sangat gembira dengan prospek yang akan dikembangkan ke depan, terlebih India merupakan negara dengan peradaban antik yang demokratis," ujar Netanyahu.
Modi dengan bangga mengatakan kepada Netanyahu bahwa komunitas Yahudi rukun dengan masyarakat india.
"India adalah satu-satunya negara dimana anti-Semitisme tidak diizinkan karena Yahudi telah hidup sebagai bagian masyarakat kita," kata Modi.
Sebelumnya, India sempat menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 1992 namun kemudian ditunda untuk mengurangi potensi kekhawatiran minoritas Muslim India karena saat itu India sedang berkembang dan perlu menjaga hubungan dengan negara-negara Arab yang kaya.
India kembali berhubungan dengan Israel pada tahun 2003, dengan berkunjungnya Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon.
Hubungan tersebut tidak berlangsung lama.
Partai sayap kiri yang mengambil alih kekuasaan tahun 2004 kembali mengambil jarak terhadap Israel.
Meski demikian, perdagangan antar kedua negara telah meningkat dari US$200 juta pada 1992 menjadi US$6 miliar saat ini, terlebih India telah menjadi salah satu tujuan pembeli rutin industri pertahanan Israel.
Israel adalah salah satu dari beberapa negara yang dikunjungi oleh Modi sebelum pemilihannya sebagai Perdana Menteri.
Modi juga mengejutkan para pengamat dengan bertemu para pemimpin asing yang berpengaruh sejak pemilihannya, termasuk Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Tetapi para pejabat India mengatakan bahwa Modi tidak berencana untuk bertemu di New York dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas.
Modi adalah pemimpin dari negara bagian Gujarat ketika kerusuhan anti-Muslim menewaskan lebih dari 1.000 orang pada tahun 2002.
Ia tidak pernah didakwa dan menolak semua tuduhan, namun akibat hal tersebut Amerika Serikat pernah menolak visanya pada tahun 2005.