DEMONSTRASI HONG KONG

Ribuan Warga Taiwan Dukung Protes Hong Kong

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2014 09:38 WIB
Solidaritas membuat sebagian warga Taiwan mendukung Hong Kong mandiri tanpa Tiongkok, yang juga ingin menerapkan sistem yang sama di  Taiwan.
Aksi 'Payung Kuning' mewarnai demonstrasi di Hong Kong (Reuters/Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan warga Taiwan menyatakan dukungannya terhadap demonstrasi di Hong Kong dengan ikut turun ke jalanan Taiwan pada Rabu (1/10). 

Sebagian massa yang turun ke jalan merupakan mahasiswa Hong Kong yang sedang menempuh pendidikan di Taiwan.

Mereka melakukan aksi dengan mengangkat tangan sambil menyanyikan lagu 'Boundless Oceans, Vast Skies', sebuah lagu Hong Kong tahun 1980 yang bertema protes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Tiongkok agar segera berhenti menekan dan mengizinkan warga Hong Kong untuk melakukan pemilihan pemimpin sendiri. 

Demonstran juga menyerukan agar pemimpin Hong Kong, Leung Chun-ying segera mundur karena mengizinkan penggunaan gas air mata oleh polisi Hong Kong saat mengusir demonstran.

"Saya merasa harus ikut berjuang untuk Hong Kong karena saat ini adalah proses penentuan hidup dan mati," ujar Lun Hon Wing, mahasiswa asal Hong Kong yang kuliah di Universitas Nasional Sun Yat-sen di Taiwan, kepada AFP. 

Saat protes berlangsung, Lun dan temannya mengangkat payung kuning tinggi-tinggi, simbol protes Hong Kong. 

Panitia menyebutkan sekitar 4 ribu orang melakukan aksi tersebut, namun tidak ada perkiraan jumlah polisi yang mengamankan aksi tersebut.

Wu'er Kaixi, salah satu pemimpin mahasiswa paling dicari setelah aksi protes di Lapangan Tiananmen Tiongkok tahun 1989, ikut ambil bagian. 

Ia melarikan diri ke Taiwan ketika militer Tiongkok menekannya.

"Satu negara dengan dua sistem hanya sekedar nama. Mereka tidak pernah benar benar menjalankan sistem itu. Tiongkok telah berdusta," ujar Kaixi kepada AFP. 

Presiden Taiwan, Ma Ying-Jeou juga ikut menyuarakan dukungan penuh untuk pemilu yang bebas. 

"Kami sepenuhnya memahami dan mendukung Hong Kong yang mendapat panggilan untuk melakukan pemilihan umum sepenuhnya," ujar Jeou pada Senin (29/9).

Pemerintahan Ma mengakui bahwa Tiongkok juga ingin menerapkan 'satu negara dua sistem' kepada Taiwan, seperti yang saat ini terjadi pada Hong Kong.

Kesepakatan 'satu negara dua sistem' yang terjadi di Hong Kong dimulai setelah Inggris menyerahkan Hong Kong kepada Tiongkok pada tahun 1997.

Taiwan dan Tiongkok sendiri berpisah pada tahun 1949, setelah terjadi perang saudara.

Hingga kini Tiongkok tidak mengakui kedaulatan Taiwan dan masih menganggap Taiwan bagian dari Tiongkok.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER