Jakarta, CNN Indonesia -- Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis sebuah video berisi sebuah proses eksekusi. Kali ini korban kebrutalannya adalah seorang warga negara Inggris, Alan Henning. Pemenggalan ini ditunjukkan dalam video yang dirilis pada Jumat, 3 Oktober 2014 malam di sebuah perbatasan antara Irak dan Suriah.
Meski belum dapat dipastikan keasliannya, dalam rekaman Youtube, seperti diberitakan kantor berita Reuters, menunjukkan seorang pria setengah baya dalam stelan pakaian berwarna oranye berlutut di samping seorang militan berpakaian hitam. Persis dengan adegan pada video pemenggalan dua wartawan Amerika sebelumnya.
Dalam video itu, Henning tampaknya membaca dari sebuah naskah yang sudah dipersiapkan. "Karena keputusan parlemen Inggris untuk menyerang Negara Islam, saya, sebagai anggota masyarakat Inggris, sekarang akan membayar harga untuk keputusan itu," kata Henning sebelum akhirnya dieksekusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir video algojo ISIS ini menyampaikan ancaman lainnya. Ia mengancam akan mengeksekusi sandera lain yang diidentifikasikan sebagai seorang warga Amerika Serikat, Peter Kassig, jika AS dan sekutunya tidak menghentikan gempuran terhadap ISIS.
Henning diketahui pernah brofesi sebagai sopir taksi. Lelaki berusia 47 tahun itu, berasal dari Salford di Inggris utara. Kehadiran Henning di Suriah, menurut catatan Reuters, merupakan bagian dari konvoi bantuan mengambil obat-obatan ke rumah sakit di barat laut Suriah. Malangnya, pada Desember tahun lalu ketika dihentikan oleh orang bersenjata yang ternyata merupakan gerombolak militan ISIS.
Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Inggris David Cameron muak terhadap ancaman ISIS. Menurutnya apa yang dipertontonkan adalah sebuah kekejaman.
Rekaman aksi teror ini menjadi video eksekusi keempat yang dirilis oleh kelompok militan pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. Sebelumnya, ISIS telah mengeksekusi wartawan AS, James Foley dan Steven Sotloff, serta seorang petugas kemanusiaan Inggris, David Haines.