Brisbane, CNN Indonesia -- Warga Negara Indonesia di Brisbane, Australia, tewas dibunuh kekasihnya yang seorang Warga Negara Australia pada Sabtu (4/10).
Sampai saat ini motif pembunuhan belum diketahui pasti.
Direktur Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri Tatang Razak menyebutkan kalau ia sudah berkordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Canbera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah mendapat kabar dari Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, yang terbunuh memang seorang WNI berinisial 'SA' berumur 27 tahun," ujar Tatang kepada CNN Indonesia, Senin (06/10).
Menurutnya hingga kini kasus tersebut sedang ditangani oleh kepolisisan Canbera dan KBRI memantau memantau perkembangan kasus tersebut secara intensif.
Untuk perihal keluarga, Tatang sendiri masih berusaha melacak siapa keluarga korban, karena alamat tempat tinggal dan paspor korban tidak sesuai keterangan tempat tinggalnya.
"Paspor sendiri diterbitkan di Denpasar sedangkan alamatnya berada di Lampung," ujar Tatang.
Mengenai kebenaran apakah korban dibunuh dengan cara dimutilasi dan direbus oleh pelaku, tatang menyatakan hal tersebut benar adanya.
"Menurut sumber dari KBRI memang seperti itu, setelah membunuh, pelaku kemudian juga bunuh diri tidak jauh dari apartemen tempat korban dibunuh," ujar Tatang.
Marcus Peter Volke, 28, membunuh dirinya saat sedang dalam pengejaran polisi, Minggu (5/10)
Disebut sebagai PSK InternasionalMedia-media Australia, menyebut Mayang sebagai
transgender dan bekerja sebagai PSK.
Situs berita www.news.au menulis Mayang memiliki tarif Rp.5 juta per jam, dan dikenal sebagai PSK kelas internasional.
Ia juga disebut telah menikah dengan Marcus Peter Volke tahun 2013 lalu, setelah keduanya bertemu di sebuah kapal pesiar.
Dikutip dari halaman Facebook Mayang Prasetyo, ucapan belasungkawa berdatangan dari kerabatnya.
Beberapa mengungkapkan kesedihan mendalam, dan mengingat Mayang sebagai sosok dengan semangat dan ambisi.
"Dia berharap suatu hari bisa bertransformasi menjadi wanita seutuhnya, mengadopsi anak, serta menjadi seorang wanita pengusaha," tulis Brad Whitehouse di halaman Facebook Mayang Prasetyo.