Putrajaya, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia mengurangi subsidi BBM jenis RON95 dan solar untuk mengurangi anggaran bahan bakar pada Kamis (2/10), memicu protes masyarakat di media sosial.
Diberitakan Channel News Asia, BBM yang setara Pertamax Plus itu akan dikurangi subsidinya hingga 20 sen per liternya, berlaku mulai Jumat tengah malam (3/10).
Dalam pengumumannya, Kementerian Konsumen, Kerja Sama dan Perdagangan Domestik Malaysia mengatakan harga RON95 akan menjadi RM2,30 atau Rp8.631 per liter, sementara solar naik menjadi RM2,20 atau Rp8.256 per liter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah ini sesuai dengan rasionalisasi subsidi pemerintah dalam memastikan perekonomian negara ini tetap kuat," ujar pernyataan kementerian Malaysia.
Harga pasar untuk RON95 saat ini RM2,58 per liter sementara solar RM2,52 per liter. Dengan pemotongan subsidi, pemerintah Malaysia masih harus menganggarkan dana subsidi lebih dari RM21 miliar atau Rp78,5 triliun.
Saat ini, Malaysia mensubsidi RON95 sebesar RM0,48 per liter dan solar RM2,10 per liter.
Protes rakyat Malaysia terkait kenaikan BBM ini disampaikan melalui media sosial, diwarnai dengan posting humor dan sarkasme pada pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak.
Banyak yang memajang foto antrean panjang di pom bensin di beberapa kota dengan menggunakan tanda pagar #hambarminyak.
"Alhamdulillah kita punya pemerintahan baik yang menaikkan harga BBM setiap tahun," ujar pengguna Twitter dengan akun @dashxzyang, dikutip dari Malaysia Chronicle.
Pengguna Twitter lainnya menyindir slogan 1Malaysia milik Najib untuk menuntut harga BBM RM1 per liter.
"Beras 1malaysia, gula 1malaysia, air 1malaysia, kopi 1malaysia..kapan Najib akan membuat BBM jadi 1Malaysia, seliter seringgit," tulis @zulhusni_13.
Protes juga datang dari masyarakat di jalanan. Seorang pensiunan, Awang Ahmad mengaku kecewa terhadap kenaikan harga BBM yang tiba-tiba tersebut.
"Ini, buat saya, darurat. Pemerintah harusnya memberi kami pemberitahuan tiga atau empat bulan sebelumnya. Sebagai rakyat, saya kira ini tidak bagus, karena masyarakat tidak punya uang sebanyak itu," kata Awang.
Sekretaris, Irene Cheong, khawatir kenaikan harga BBM akan berdampak pada melonjaknya harga kebutuhan pokok.
"Efeknya akan berantai, semua harga akan naik. Saya berani bertaruh," kata Irene.
Menteri Konsumen, Kerja Sama dan Perdagangan Domestik Hasan Malek, mengatakan kenaikan harga BBM bukan untuk menyengsarakan rakyat, melainkan untuk menjaga keuangan negara tetap sehat dan mencegah penyelundupan bahan bakar.
"Kami ingin menghemat anggaran pemerintah agar bisa dialokasikan ke berbagai program untuk meningkatkan infrastruktur demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup rakyat," kata Hasan.