Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penyelamat di pegunungan Nepal kembali melakukan pencarian puluhan pendaki yang hilang pada hari Kamis (16/10) setelah badai salju dan longsoran menewaskan sedikitnya 20 orang di daerah yang merupakan rute pendakian populer wisatawan asing.
"Cuaca sudah baik," kata Baburam Bhandari, Gubernur Mustang, daerah yang paling parah terkena bencana.
Para korban yang tewas, termasuk delapan warga asing dan sekelompok penggembala, diperkirakan bertambah mengingat begitu banyak korban yang belum ditemukan setelah badai salju terjadi akibat siklus Topan Hudhud melanda India timur pada akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah akun Facebook dibuat pada Rabu (15/10) untuk membantu orang-orang dari Amerika Serikat, Kanada dan Australia dan Korea Selatan untuk mengetahui kondisi terakhir kerabat mereka yang melakukan pendakian di Nepal.
Tentara dan polisi bergabung menggunakan helikopter untuk mencari korban atau mayat.
"Satu helikopter militer telah berangkat ke lokasi dan lebih banyak helikopter yang akan ditugaskan nanti."
Dua hari terakhir, Nepal memang diselimuti oleh hujan deras akibat topan yang membuat babak belur wilayah tetangga, India, sehingga badai salju pun melanda di daratan tinggi.
Tim penyelamat sempat membatalkan pencarian mereka setelah kabut dan badai salju turun ada Rabu (15/10), dan kini mereka difokuskan bertugas di daerah sekitar Thorang-La daerah dekat Annapurna, gunung tertinggi kesepuluh di dunia.
Para pendaki datang selama musim puncak pendakian di Nepal yang merupakan rumah bagi delapan dari 14 puncak gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest.
Industri pariwisata Nepal sebelumnya masih belum pulih akibat bencana gempa susulan dari longsoran es yang melanda hilir Gunung Everest pada bulan April kemarin dan menewaskan 16 pemandu.
Bencana tersebut merupakan bencana alam yang paling buruk pernah melanda puncak tertinggi dunia itu.
Lebih dari sepersepuluh dari hampir 800 ribu wisatawan yang berkunjung ke Nepal pada tahun 2013 pergi mendaki gunung sehingga memberikan pendapatan utama bagi masyarakat yang selama ini bergantung pada bantuan.
Pariwisata juga memberikan sumbangan sebesar empat persen untuk produk domestrik bruto Nepal.