Timses Menteri Kunjungi Bar Sadomasokis

Tokyo, CNN Indonesia -- Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Yoichi Miyazawa, yang baru dilantik, pada Kamis (25/10) mengakui bahwa tim suksesnya mengunjungi bar sadomasokis.

Miyazawa mengakui hal tersebut setelah sebelumnya ia telah mempelajari laporan keuangan tim suksesnya yang banyak diberitakan oleh media telah menghabiskan dana sebesar US$170 untuk berkunjung ke sebuah bar sadomasokis di distrik Hirosima.

"Biaya tersebut benar tercatat, namun saya tidak sama sekali ikut-ikutan," kata Miyazawa kepada para wartawan seperti yang dikutip dari Reuters.

Isu kunjungan tim sukses Miyazawa ke bar sadomasokis muncul setelah kantor berita Kyodo mengetahui bahwa tim sukses Miyazawa mencatat pengeluaran sebagai 'Biaya Hiburan' di laporan keuangan partai tersebut pada 6 September 2010.

Namun, pemberitaan di Kyodo tidak melihat ada penyimpangan pembayaran dalam laporan itu.

"Kami sangat terkejut oleh laporan itu. Tapi pada tanggal yang disebutkan dalam laporan, kami memiliki jadwal yang menjadi bukti bahwa Miyazawa tidak ikut pergi," kata seorang pejabat dari kantor Miyazawa kepada Reuters.

Kasus tim sukses Miyazawa akan kembali memusingkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, karena Miyazawa, politisi veteran dan keponakan mantan perdana menteri Jepang sebelumnya, baru ditunjuk menjadi menteri pada hari Selasa (21/10) untuk menggantikan Yuko Obuchi yang mendadak mengundurkan diri.

Obuchi berhenti kurang dari dua bulan dari jabatan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang setelah mendapat tuduhan bahwa tim suksesnya menyalahgunakan dana politik.

Banyak yang mencalonkan Obuchi untuk menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang.

Menteri Kehakiman Midori Matsushima juga mengundurkan diri di hari yang sama atas tuduhan penyimpangan aturan pemilu.

Sebelumnya di semester pertama pemerintahan Abe pada 2006-2007, ia pernah dikejutkan oleh serangkaian pengunduran diri yang kemudian mengikis dukungan terhadapnya.

Rangkaian kejadian tersebut berakhir ketika Abe berhenti tiba-tiba kala menghadapi kebuntuan di parlemen dengan alasan sakit.

Meskipun saat ini menteri Abe banyak yang mengundurkan diri lagi, para pengamat mengatakan tidak memprediksi terjadinya pengulangan skenario di masa lalu.