DEMOKRASI HONG KONG

Demonstran Lancarkan Aksi 'Long March'

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 16:04 WIB
Demonstran Hong Kong akan melakukan aksi jalan kaki menuju rumah kepala pemerintahan Hong Kong, Leung Chun-ying karena tuntutan mereka tak dipenuhi.
Aksi jalan kaki dilakukan demonstran untuk mendesak pemimpin Hong Kong mundur dari jabatannya. (Reuters/Carlos Barria)
Hong Kong, CNN Indonesia -- Para demonstran pro-demokrasi di Hong Kong berencana untuk melakukan aksi jalan kaki, atau long march, menuju rumah kepala pemerintahan Hong Kong, Leung Chun-ying, sehari setelah diskusi antara perwakilan mahasiswa dan pejabat senior pemerintah gagal mencapai kesepakatan untuk mengatasi krisis politik di Hong Kong.

Aksi jalan kaki tersebut juga dilakukan untuk mendesak pemimpin Hong Kong mundur dari jabatannya.

"Saya akan bergabung dalam aksi jalan kaki siang ini untuk mengekspresikan ketidakpuasan saya," ujar Kelvin Kwan, 29 tahun, pekerja sosial yang bermalam di wilayah Mong Kok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir ini saatnya memperluas pendudukan kami di lebih banyak tempat untuk mendesak pemerintah agar segera memenuhi tuntutan kami," ujar Andy Lau, 19 tahun, mahasiswa.

Sebelum diskusi berlangsung, Leung mengatakan kepada wartawan bahwa harapan masih ada untuk menciptakan pemilihan umum 2017 yang lebih demokratis.

Pernyataan ini merupakan indikasi pertama dari pemerintah Hong Kong untuk memenuhi tuntutan demonstran pro-demokrasi yang telah memblokade jalan-jalan utama Hong Kong selama berminggu-minggu.

"Masih ada ruang untuk berdiskusi di sini. Masih ada ruang untuk menciptakan komite pencalonan lebih demokratis," ujar Leung.

Leung sendiri tidak hadir dalam perundingan Selasa (21/10) dan hanya mengirim lima wakil termasuk pejabat nomor dua pemerintah Hong Kong, Carrie Lam.

Namun, harapan para demonstran untuk mendapatkan demokrasi penuh memudar setelah pertemuan lima pejabat senior pemerintah dengan lima perwakilan mahasiswa yang disiarkan langsung oleh televisi lokal pada Selasa (21/10) malam gagal mencapai kesepakatan.

Demonstran tidak puas atas diskusi tersebut karena menilai pemerintah bersikeras tidak memenuhi permintaan mereka.

Hingga saat ini, belum ada keputusan lebih lanjut mengenai apakah akan ada pertemuan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah atau tidak.

"Kami masih bermalam di jalan karena kami kecewa pemerintah tidak memberikan jawaban yang konkrit atas tuntutan kami," ujar Yvonne Leung, perwakilan mahasiswa kepada ribuan demonstran di jalan utama Admiralty, dekat kantor pemerintah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER