Beijing, CNN Indonesia -- Tiongkok mengaku ingin memiliki hubungan yang lebih erat dengan militer Iran, meskipun saat ini Iran sedang terganjal kontroversi mengenai nuklir.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Tiongkok Chang Wanquan saat Kepala Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari melakukan kunjungan ke Beijing pada Kamis (23/10), seperti yang diberitakan oleh kantor berita Tiongkok, Xinhua.
Tiongkok dan Iran melihat ada kerjasama yang baik di bidang pelatihan personil dan beberapa bidang lainnya selama beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chang mengatakan kerjasama dan kunjungan kedua kapal angkatan laut telah membuahkan hasil.
Chang juga menekankan pemerintah Tiongkok ingin bekerjasama dengan Iran untuk memperdalam kerjasama pragmatin dan memperkuat hubungan militer kedua negara.
Xinhua mengutip pernyataan Sayyari bahwa kerjasama yang akan dilakukan sangat penting dan saat ini Iran siap untuk meningkatkan kerjasama bilateral kedua angkatan bersenjata, khususnya angkatan laut.
Media pemerintah Iran melaporkan pada September lalu untuk pertama kali dua kapal perang Tiongkok merapat di pelabuhan Bandar Abbas Iran saat latihan angkatan laut gabungan di Teluk.
Banyak pengamat yang mengatakan kerjasama angkatan laut Iran dan Tiongkok bertujuan untuk memperkuat kemampuan militer Iran di Teluk serta mematangkan rencana Tiongkok menjadi pengaruh yang besar di Asia Timur.
"Pelatihan di pelabuhan September lalu menandakan hubungan antar militer Tiongkok dengan Iran," kata Christian Le Mière, seorang ahli angkatan laut di Institut Studi Strategi Internasional.
"Pengakuan kerjasama adalah tanda yang paling terbuka dari Tiongkok mengenai hubungan dengan Iran, meskipun tetap rahasia hingga saat ini," ujar Le Mière.
Harian Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok secara terpisah melaporkan bahwa Sayyari diajak mengunjungi kapal selam dan kapal perang Tiongkok dan mendengarkan penjelasan mengenai kemampuan peralatan dan sistem senjata Tiongkok.
Dalam kunjungannya Sayyari berharap Iran dan Tiongkok bisa bekerja sama dalam operasi anti-bajak laut, kata surat kabar itu.
Tiongkok adalah pembeli minyak mentah Iran dan merupakan negara paling agresif untuk meningkatkan pembelian minyak setelah Iran diganjar sanksi oleh Barat untuk mengakhiri sengketa program nuklir.
Pekan lalu, Iran dan Amerika Serikat mencapai kemajuan dalam pembicaraan nuklir tingkat tinggi yang bertujuan untuk mencapai penyelesaian sengketa yang telah berlangsung satu dekade ini.
Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan pada batas waktu akhir November nanti.
Tiongkok, yang juga ikut jadi peserta pada pembicaraan nuklir Iran, secara konsisten mendesak solusi dari perundingan dan mencela pengganjaran sanksi terhadap Iran yang belum disahkan oleh PBB tersebut.