Bamako, CNN Indonesia -- Di Mali, seorang anak perempuan berumur 2 tahun didiagnosis positif mengidap Ebola. Menyusul kejadian itu, pejabat kesehatan Mali pada Kamis (23/10) menyatakan bahwa Ebola resmi masuk ke negaranya.
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Yvette Bivigou mengatakan bahwa anak perempuan tersebut berada di Mali setelah dibawa dari Guinea, tempat pertama penyebaran wabah Ebola tahun ini.
Ayah anak perempuan tersebut telah meninggal karena Ebola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak perempuan itu dibawa ke rumah sakit di Kayes setelah perawat melihat ia menderita gejala Ebola.
Setelah dilakukan tes, anak perempuan itu positif mengidap Ebola.
"Saat ini ia masih berada di rumah sakit di Kayes bersama anggota keluarganya yang mungkin telah terkena virus," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mali Markatie Daou.
Kasus di Mali menjadikan negara di Afrika Barat masuk ke dalam urutan negara keenam negara yang terjangkit virus.
WHO melaporkan hingga saat ini Ebola telah menewaskan lebih dari 4.800 orang.
Ousmane Kone, Menteri Kesehatan Mali, menyerukan warga di Kayes, yang berada di sebelah barat dari ibu kota Bamako, untuk tetap tenang dan mengikuti langkah-langkah kebersihan.
"Kami telah mengidentifikasi siapa yang melakukan kontak pertama dengan pasien," kata Kone.
Meski demikian, ia tetap meminta siapapun yang merasa melakukan kontak dengan sang anak perempuan untuk menghubungi pihak berwenang.
Berita kasus Ebola pertama di Mali muncul hanya beberapa hari setelah WHO mengumumkan bahwa uji coba vaksin akan dimulai pada bulan Januari 2015 di Afrika Barat.
Tes vaksin awal akan diberikan kepada relawan kesehatan di negara-negara seperti Mali, Amerika Serikat dan Inggris.
(sumber:
CNN)