Jakarta, CNN Indonesia -- Pembebasan lebih dari 200 siswi yang diculik kelompok militan Boko Haram diragukan meski gencatan senjata dengan pemerintah Nigeria sudah dilakukan. Hal itu disebabkan munculnya gelombang kekerasan beberapa jam setelah gencatan senjata dilakukan.
Komandan Angkatan Bersenjata Nigeria, Marsekal Alex Badeh, telah mengumumkan gencatan senjata pada Jumat (17/10) lalu. Hal Ini dilakukan agar negosiasi dengan Boko Haram untuk pelepasan para anak perempuan yang diculik dari desa Chibok, April lalu, bisa terlaksana.
Boko Haram belum mengonfirmasi gencatan senjata tersebut, dan hingga kini sudah ada lima serangan sejak pemerintah mengeluarkan pengumuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan itu telah membunuh puluhan orang. Kondisi tersebut membuat pemerintah Nigeria dan Boko Haram dijadwalkan kembali melakukan pembicaraan di negara tetangga, Chad, Senin (20/10).
"Kami gembira, karena kami memiliki alasan untuk bahagia. Tapi, gencatan senjata itu tidak terlaksana," ujar orang tua dari salah satu anak perempuran yang diculik, Lawan Abana, kepada
Reuters.
Abana juga meragukan laporan gencatan senjata yang dilakukan pihak Boko Haram melalui Danladi Ahmadu. "Bisakah kami percaya mereka akan memenuhi janji untuk membebaskan anak-anak kami, jika mereka sendiri belum sepakat gencatan senjata?" ujar Abana.
Pemerintah Nigeria belum bisa memastikan serangan yang terjadi dilakukan oleh Boko Haram. Mereka meyakini serangan dilakukan beberapa kelompok kriminal yang mengeksploitasi kekacauan.
"Boko Haram terpecah-pecah. Pemerintah memiliki situasi sulit memastikan perwakilan Boko Haram yang tepat untuk membuat kesepakatan. Pemerintah Nigeria mungkin sudah mencapai kesepakatan dengan kelompok yang memegang kendali atas penculikan," demikian pernyataan konsultan risiko, Stratfor.
Kampanye JonathanBoko Haram, yang diterjemahkan secara harfiah berarti 'Pendidikan barat adalah dosa', telah melakukan pembantaian terhadap ribuan orang dalam pertempuran. Mereka ingin membangun sebuah negara Islam di Nigeria.
Ahmed Salkida, jurnalis Nigeria yang dekat Boko Haram dan pernah satu sel dengan pendiri organisasi tersebut, Mohammed Yusuf, mengatakan, Ahmadu bukan anggota 'Dewan Syura' Boko Haram.
Jika pembebasan bisa dilakukan secepatnya, maka akan menjadi kampanye positif bagi Presiden Goodluck Jonathan untuk pemilu pada Februari 2015. Belakangan, Jonathan menuai kritikan karena dianggap gagal melindungi warga sipil di daerah timur laut Nigeria dan penculikan di Chibok.
Jonathan diprediksi akan mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden Nigeria untuk kali kedua. Pihak oposisi dikabarkan akan melakukan segala cara agar Jonathan tidak terlibat dalam upaya pembebasan.
"Sungguh menarik melihat momen Jonathan mengumumkan akan maju di pemilu selanjutnya, dengan adanya kabar pembebasan ini. Apakah ini sebuah kebetulan belaka?" ujar juru bicara partai Kongres Progresif, Lai Mohammed.
Militer Nigeria mencetak beberapa keberhasilan melawan Boko Haram dalam dua pekan terakhir, dengan merebut daerah-daerah yang sempat dikuasai Boko Haram di dekat perbatasan timur laut dengan Kamerun.
Oby Ezekwesi, yang menjalankan kampanye 'Bawa Gadis Kami Kembali', optimistis sekaligus cemas menanggapi kabar gencatan senjata. "Jika itu benar-benar terjadi, maka akan menjadi berita yang bagus dalam satu dekade terakhir," ujar Ezekwesi.