PENEMBAKAN KANADA

Pembunuh Tentara Kanada Buat Video

CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2014 12:24 WIB
Pelaku penembakan di gedung parlemen Kanada, Zehaf-Bibeau, membuat video sebelum melakukan penembakan. Ia mengkritik kebijakan luar negeri Kanada.
Penembakan di gedung parlemen Kanada membuat negara itu mengetatkan kemanan nasional (Reuters/ Blair Gabe)
Ottawa, CNN Indonesia -- Motif penembakan seorang tentara dan penyerangan gedung parlemen di Kanada adalah ideologi dan politik, hal ini tergambarkan dalam video yang direkam pelaku sebelum melakukan kejahatannya pekan lalu seperti disampaikan Kepolisian Kanada (26/10).

Polisi masih menganalisa video itu secara rinci sebelum mempublikasi rekaman yang dibuat oleh pelaku, Michael Zehaf-Bibeau, dalam dua atau tiga hari ke depan.

Namun menurut sumber penyidik, dalam video tersebut dikatakan Bibeau mengkritik kebijakan terhadap luar negeri Kanada dan hal-hal yang melandasi aksinya, Selasa pekan lalu, sehari sebelum dia melakukan penembakan di Ottawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zehaf-Bibeau, 32, menerobos masuk ke dalam gedung parlemen dengan membawa senapan pada Rabu, (23/10), setelah menembak Kopral Nathan Cirillo di Monumen Perang Kanada hingga tewas. Bibeau sendiri akhirnya ditembak mati di gedung parlemen tersebut.

Polisi juga menyebutkan bahwa pisau yang dibawa oleh Zehaf-Bibeau, adalah milik bibinya, sedangkan mengenai asal pistol masih ditelusuri hingga saat ini.

Zehaf-Bibeau sendiri sebelumnya diketahui bekerja di ladang minyak Alberta, dan upahnya digunakan untuk kehidupan sehari-hari sebelum melakukan serangan. Selama ini dia tinggal di sebuah penampungan tunawisma di Ottawa.

Polisi juga masih menyelidiki interaksi Zehaf-Bibeau dengan orang-orang sekitar pada hari-hari sebelum ia melakukan serangan untuk mengungkap siapa sebenarnya dalang utama di balik serangan tersebut.

Keamanan di Kanada sendiri telah diperketat sejak hari penembakan tersebut berlangsung, dua hari sebelumnnya pria lain di Quebec juga telah melakukan penyerangan terhadap tentara dengan menabrakkan mobilnya, namun pelaku berhasil dilumpuhkan.

Penyerang tersebut diketahui sebagai Marin Rouleau, 25 dan telah ditembak mati oleh polisi.

Serangan berturut-turut ini terjadi seminggu setelah Pemerintah Kanada mengirimkan jet tempur untuk bergabung dalam koalisi Amerika Serikat dalam menggempur ISIS di Suriah dan Irak.

Bukan ke Suriah

Ibu dari Zehaf-Bibeau membantah dalam sebuah surat kepada kantor berita Canadian Postmedia bahwa anaknya sedang merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Suriah dalam rangka melakukan aktivitas terorisme.

Anaknya datang ke Ottawa dari Vancouver untuk membuat paspor, dalam rangka ingin mempelajari Al-Quran di Arab Saudi, menurut Susan Bibeau dalam suratnya.

Kanada sendiri telah menyiapkan dua buah pemakaman.

Korban dengan nama Cirillo akan dimakamkan di kampung halamannya di Hamilton, Ontario, Selasa, (28/10). Sedangkan korban Patric Vincent yang merupakan korban penabrakan di Quebec akan dimakamkan pada 1 November mendatang.

Pada Minggu ini sekitar ratusan polisi, petugas pemadam kebakaran dan pekerja darurat lainnya, telah mengadakan latihan bersama dalam mengantisipasi respon bencana di pusat bisnis di pusat kota Toronto.

Walau telah direncanakan sebelumnya, namun beberapa orang mengatakan dua insiden tersebut membuat latihan ini dipercepat waktunya.

"Latihan strategis kami harus menjadi lebih spesifik setelah apa yang terjadi di Ottawa," ujar Daniel Martin, seorang sersan staf Depertemen Kepolisian Toronto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER