Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perawat pasien Ebola di Sierra Leone telah diizinkan kembali kerumahnya di Maine setelah pihak Pemerintah Negara Bagian New Jersey memaksanya untuk masuk karantina. Perawat Kaci Hickox dimasukkan ke dalam karantina, Jumat (24/10), secara paksa oleh kebijakan Pemerintah New Jersey yang dianggap berlebihan dari peraturan pencegahan milik pemerintah Amerika Serikat.
Kejadian pemaksaan tersebut mengggambarkan dilema pemerintah federal dan negara bagian dalam menghadapi serta mencegah penyebaran Ebola di Amerika Serikat.
Gubernur New Jersey, Chris Christie, membela kebijakan karantina secara otomatis terhadap tenaga medis setelah merawat pasien di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Ia mengatakan pada akun twitter bahwa Hickox akan diizinkan kembali ke Maine dan melanjutkan karantina di rumahnya selama 21 hari. Departemen Kesehatan New Jersey mengatakan Hickox beruntung telah bebas dari gejala selama 24 jam terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, mereka berujar tengah berkoordinasi dengan pejabat kesehatan federal dan dokter terkait, serta menyebutkan sang pasien dalam proses pelepasan.
"Hickox akan tetap tunduk pada perintah karantina wajib New Jersey selama berada di negara bagian ini," ujar Departemen Kesehatan.
Selain itu, Departemen Kesehatan New Jersey telah memberitahukan pihak kesehatan di Maine terkait keharusan karantina dan akan disesuaikan dengan peraturan lokal begitu Hickox tiba. Karantina tersebut tetap harus selama 21 hari, sesuai dengan masa inkubasi virus Ebola.
Hikcox juga dijadwalkan akan dibawa ke Maine dengan transportasi khusus, tidak melalui angkutan umum atupun komersial. Hickox adalah tenaga medis pertama yang dikarantina di bawah peraturan. Ia tiba di Bandara Internasional Newark Liberty, Jumat (24/10), setelah merawat pasien Ebola di Sierra Leone.
Ia kemudian dimasukkan ke dalam ruang isolasi dalam sebuah tenda di luar rumah sakit. Ia mengatakan berencana untuk menggugat aksi pemakasaan karantina atas dirinya, sebab menurutnya hal tersebut melanggar hak konstitusional.
Menurut Steven Hyman, pengacara Hickox yang datang menjenguk Senin (27/10), mengatakan bahwa gugatan untuk saat ini hampir tidak dapat dilakukan. "Hickox cukup senang," ujar Hyman setelah menelpon kliennya. "Ia mengatakan ingin cepat usai dan kembali ke kehidupannya seperti biasa,"
Hickox secara terbuka mengkrtik kebijakan karantina yang diterimanya. Menurutnya, haruslah ahli kesehatan yang membuat kebijakan karantina tersebut, bukan para politisi. Pihak Departemen Kesehatan pada awalnya tidak menemukan gejala pada Hickox, namun kemudian ia menderita demam yang akhirnya membuat perawat tersebut menerima tindakan isolasi.
Isolasi Puluhan PrajuritDi lain pihak, mliter AS mengatakan tindakan isolasi perlu dilakukan untuk prajurit setelah kembali dari Afrika Barat. Selusin prajurit telah diisolasi dalam sebuah pangkalan militer di Itali termasuk Jenderal Mayor Darryl Williams, yang bertugas mengawasi tindakan militer terhadap wabah Ebola, meski tidak tampak adanya tanda terjangkit penyakit tersebut.
Ebola diketahui telah membunuh sekitar 5000 jiwa di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Pihak Pentagon mengatakan bahwa lebih banyak puluhan lagi prajurit yang akan diisolasi dalam beberapa hari ke depan setelah mereka keluar dari Afrika Barat. Pihak militer AS berada di Afrika Barat dalam rangka membangun infrastruktur untuk membantu otoritas kesehatan menangani wabah Ebola.
Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, menggambarkan tindakan pencegahan berupa isolasi tersebut dengan upaya meningkatkan pemantauan. Penyebaran Ebola ke Amerika Serikat masih menyebabkan kekhawatiran yang tinggi.
Seorang anak lima tahun akan diuji untuk virus di New York setelah tiba dari Guinea dan terdeteksi demam-ringan. Hasil pengujian akan diumumkan Senin.
Sejauh ini sebanyak empat orang di Amerika Serikat telah terdiagnosis menderita Ebola. Penanganan kasus pertama pada wisatawan asal Liberia di Texas penuh dengan salah prosedur yang menyebabkan sang wisatawan meninggal pada September. Dua perawat yang bertugas atas wisatawan tersebut tertular, namun kini telah pulih.
Satu-satunya pasien terjangkit Ebola di Amerika Serikat adalah seorang dokter di New York, Craig Spencer. Ia diketahui terjangkit pada Kamis (23/10). Spencer merupakan dokter relawan bersama dengan kelompok kemanusiaan Without Borders merawat pasien Ebola di Guinea.
Pejabat federal menyatakan pengendalian Ebola di Afrika Barat adalah yang terpenting guna mencegah penyebaran ke Amerika Serikat ataupun ke tempat lain. Kebijakan karantina merupakan bentuk kekhawatiran atas ketidakmampuan tindakan federal mencegah penyebaran Ebola.
Tenaga medis profesinal mengatakan Ebola sulit ditangani dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, bukan dari non-penderita.