KONFLIK AFGHANISTAN

Pasukan Terakhir Pulang dari Afghanistan

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 05:19 WIB
Koalisi internasional menutup fasilitas besar dan menyerahkannya kepada militer Afghanistan sekaligus meninggalkan pangkalan utama di selatan Afghanistan.
A U.S. soldier arrives at the site of a suicide attack in Kabul October 13, 2014. A suicide car bomber rammed a foreign convoy along a major road out of Afghanistan's capital Kabul early on Monday, killing at least one person, authorities said. (Reuters/Omar Sobhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah armada pesawat dan helikopter pasukan terakhir Amerika Serikat dan Inggris meninggalkan pangkalan utama di selatan Afghanistan, Senin (27/10), sehari setelah koalisi internasional menutup fasilitas besar dan menyerahkannya kepada militer Afghanistan.

Penarikan pasukan dan penutupan pangkalan di Provinsi Helmand menjadi salah satu operasi terbesar lika-liku misi tempur internasional di Afghanistan setelah menggulingkan rezim Taliban selama 13 tahun. Operasi penarikan dilakukan secara damai seperti yang direncanakan, meski beberapa tentara merasa deja vu atas kegiatan tersebut.

"Ini nyata," ujar petugas komunikasi Marinir, Kapten Anthony Nguyen (33) asal Houston, Texas.  "Kami bukan pengungsi atau siapapun, tapi ini mengingatkan saya akan adegan Perang Vietnam, banyak orang berlarian ke helikopter," tambah prajurit campuran Vietnam-Amerika itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan internasional pimpinan NATO kini beralih ke pengurangan dukungan atas tentara Afghanistan yang baru dilatih dan polisi mengambil alih perang melawan Taliban. Korban sipil dan pasukan keamanan Afghanistan mendekati angka tertinggi sepanjang masa pada tahun ini dengan ratusan tewas dan terluka setiap bulannya dalam konflik.

Penarikan pasukan AS dan Inggris berasal dari gabungan markas Camp Leatherneck dan Camp Bastion, dilakukan lebih dari 24 jam melalui penerbangan bolak-balik antara Helmand dan Lapangan Udara Kandahar.

Bagi squadron helikopter Marinir HMH 366 Hammerheads, yang terbang pada gelombang terkahir Senin (27/10), mengaku terdapat kebanggaan dapat bergabung kembali setelah penarikan dari Irak pada 2011. "Ini jelas merupakan bagian dari sejarah," ujar staf Sersan Ryan Hoover asal Vicksburg, Missisipi.

Kembali Pulang

Bagi tentara Marinir AS dan Inggris yang meninggalkan Helman, penerbangan ini adalah tahap awal dari perjalanan pulang mereka ke rumah. Semua pasukan akan diterbangkan keluar Afghanistan pada kahir tahun ini, sebagian dalam beberapa hari ke depan.

"Sudah lama sekali, saya tidak sabar untuk segera mendapatkan kehidupan yang sewajarnya, mencium istri dan anak-anak saya," ujar Mayor Raymond Mitchell asal Carolina Utara yang dikirim ke Afghanistan sejak Januari.

Helmand adalah daerah utama tambahan pasukan untuk merebut kendali dari Taliban pada 2010. Pada puncaknya, pasukan pimpinan NATO memiliki sekitar 140.000 personil militer dari hampir 50 negara.

Hanya dari Camp Bastion dan Camp Leatherneck, sebagai kantor pusat regional bagi koalisi militer internasional pimpinan AS, saja sudah terdapat sekitar 40.000 personil militer dan pegawai kontrak sipil.

The Marine Expeditionary Force-Afghanistan adalah unit marinir terakhir di negara tersebut, sementara itu pasukan Inggris di Helmand adalah pasukan tempur terakhir Inggris.

Sejak 1 Januari, akan ada hanya 12.500 pasukan asing di Afghanistan, 9.800 di antaranya adalah orang Amerika, guna memberikan nasihat dan melatih pasukan keamanan Afghanistan yang sudah dibangun dari awal dalam beberapa tahun terakhir.

Staf Sersan Kenneth Oswood, asal Romney Virginia Barat, adalah salah satu dari beberapa anggota skuadron yang berpartisipasi dalam pengangkutan Irak dan Helmand.

Menurutnya, pengangkutan kali ini berbeda dari saat ia berada di Irak. Saat di Irak, ketika ia tiba, dirinya diberi tahu belum ada tembakan kepada pasukan. Namun ketika dirinya tiba di Helmand, ia dan timnya masih mengalami adu tembak.

"Ini hampir tidak selesai di sini, dan kami hanya akan menyerahkannya kepada yang lain untuk melanjutkan perlawanan." ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER