PERMUKIMAN ISRAEL

Netanyahu Akan Percepat Bangun Permukiman

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 07:25 WIB
Netanyahu telah mengumumkan akan mempercepat pembangunan 1000 permukiman baru di wilayah Yerusalem Timur, keputusan yang ditentang dunia internasional.
Invasi terhadap Palestina belum lama berlalu, namun Netanyahu telah berencana untuk membangun permukiman baru, rencana yang ditakutkan membuat suasana kembali memburuk (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)
Yerusalem, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan mempercepat perencanaan untuk membangun 1000 rumah pemukim di Yerusalem Timur, kata seorang pejabat pemerintah pada Senin (27/10)

Partai Yahudi Ultra Nasionalis, yang dipimpin oleh Menteri Ekonomi Naftali Bennett, telah mengeluarkan ancaman terselubung untuk menghentikan dukungan terhadap Netanyahu kecuali ia setuju untuk menyetujui pembangunan 2000 permukiman baru di Tepi Barat.

Namun hanya beberapa jam sebelum pertemuan parlemen dibuka, Netanyahu mengesampingkan permintaan tersebut. Pejabat pemerintah mengatakan Netanyahu memerintahkan: "perencanaan sekitar 1.000 unit baru di Yerusalem, sekitar 400 unit di Har Homa dan 600 unit di Ramat Shlomo."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pepe Alalu, anggota sayap kiri di parlemen Yerusalem mengatakan proyek yang diusulkan untuk dua permukiman di wilayah Tepi Barat yang direbut Israel dalam perang 1967 tersebut bukanlah hal baru.

"Rencana tersebut sudah ada sejak lama, namun belum ada izin yang telah diterbitkan," kata Alalu Reuters.

Otoritas Palestina melihat itu sebagai hambatan utama untuk mendirikan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya.

"Kami sangat mengutuk keputusan Israel untuk memperluas pemukiman ilegal di sekitar Yerusalem Timur, ibukota Palestina. Pengumuman ini adalah bukti kejahatan dan bisa dihukum berdasarkan hukum internasional," kata kepala negosiator Palestina, Saeb Erekat, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Reuters.

Ditentang dunia internasional

Menurut juru bicara kebijakan luar negeri Uni Eropa Maja Kocijancic, Uni Eropa telah meminta klarifikasi dari rencana Israel, dan jika ekspansi tersebut benar, maka Uni Eropa mempertanyakan komitmen Israel terkait solusi konflik dua negara.

"Kami mengutuk keputusan yang tidak bijaksana di waktu yang tidak tepat ini. Kami menekankan bahwa masa depan hubungan antara Uni Eropa dan Israel akan bergantung pada usaha Israel untuk menjaga perdamaian dengan 'solusi dua negara'," tambah Kocijancic.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Israel Yair Lapid dari partai Atid Yesh mengatakan pembangunan permukiman seharusnya tidak diumumkan sekarang karena hubungan yang memburuk dengan AS dan dunia.

Peace Now, sebuah gerakan anti-permukiman Israel, mengatakan keputusan Netanyahu untuk mempromosikan Har Homa dan Ramat Shlomo bisa mengobarkan ketegangan di Yerusalem Timur, yang menjadi lokasi konfrontasi harian antara pelempar batu Palestina dan polisi anti huru hara.

Netanyahu, yang hubungannya dengan Presiden AS Barack Obama telah lama tegang, menarik lebih banyak kritik dari Gedung Putih awal bulan ini setelah beberapa keluarga Yahudi pindah ke rumah yang dibeli di lingkungan Arab di Yerusalem Timur.

Sekitar 500 ribu warga Israel tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, di antara 2,4 juta orang Palestina. Pengadilan Dunia telah mengatakan pembangunan permukiman Israel adalah ilegal.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai wilayah yang "tak terpisahkan dan abadi", dan orang Yahudi berhak untuk tinggal di wilayah manapun di Yerusalem. Sebuah klaim yang tidak diakui oleh dunia internasional.

Baca juga:
Israel Diam-diam Perluas Wilayah di Palestina
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER