EBOLA AMERIKA

Perawat yang Dikarantina Ancam akan Menuntut

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2014 08:59 WIB
Kaci Hickox, perawat yang dikarantina sekembalinya dari Afrika Barat berencana menuntut ke pengadilan jika status karantinanya tidak segera dicabut.
Koci Hickox dibawa paksa ke tenda karantina sesampainya di bandara Newark. (Reuters/Steve Hyman)
Washington, CNN Indonesia -- Kaci Hickox, 33, perawat yang telah bertugas merawat korban Ebola di Afrika Barat, memberi ultimatum akan menuntut ke pengadilan jika status karantinanya tidak dicabut.

Kisah Hickox adalah gambaran bagaimana negara bagian AS berusaha untuk melindungi warganya dari virus mematikan Ebola, namun dilakukan dengan mengabaikan hak asasi warga sipil.

Hickox tiba di bandara Newark minggu lalu dan langsung dibawa paksa ke tenda karantina untuk kemudian dibawa ke rumahnya. Ia diharuskan untuk tetap tinggal di rumah dengan pengawasan polisi selama 21 hari, yang merupakan waktu maksimal inkubasi virus Ebola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengecam Gubernur New Jersey Chris Christie yang ia anggap telah melanggar hak asasinya setelah membawanya paksa di bandara Newark.

"Saya percaya kebijakan ini tidak ilmiah dan konstitusional, meski saya tidak membawa risiko kepada masyarakat. Jika karantina saya tidak segera diangkat pada Kamis (30/10), maka saya akan ke pengadilan dan memperjuangkan kebebasan saya," ujar Hickox kepada NBC seperti yang dikutip dari Reuters.

Pembangkangan Hickox direspon keras oleh Gubernur Paul Lepage dari Partai republik. Lepage mengatakan ia akan berusaha mencari dasar hukum untuk mengisolasi Hickox hingga 10 November.

"Sementara kita menghormati hak individu, kita juga harus melindungi 1,3 juta warga Maine, serta siapapun yag mengunjungi wilayah kita," kata Lepage dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah kesempatan di Gedung Putih, Obama menyindir politisi yang membuat kebijakan karantina dan pelarangan terbang karena hanya akan menebar ketakutan.

"Ketika saya mendengar orang berbicara tentang kepemimpinan Amerika dan kemudian mempromosikan kebijakan yang bertolak belakang, maka kita sesungguhnya berjalan di arah yang berlawanan. Dan itu membuat saya sedikit frustrasi," kata Obama.

Presiden Obama diapit oleh tiga dokter dengan jas putih dan beberapa pekerja kesehatan lainnya yang telah bertugas di Afrika Barat atau yang akan segera ke sana.

"Ketika mereka pulang, mereka layak diperlakukan dengan baik. Mereka layak diperlakukan seperti pahlawan," kata Obama.

Hickox sendiri bekerja dengan kelompok kemanusiaan Doctors Without Borders di Sierra Leone, satu dari tiga negara pusat wabah Ebola yang kini telah menewaskan sekitar 5.000 orang di Afrika Barat.

Hickox telah diuji tes Ebola dan hasilnya negatif.

Dalam beberapa wawancara dengan media, ia mengatakan ia dalam kondisi yang baik dan tidak memiliki sindrom Ebola. Ia juga memonitor kesehatannya sendiri dengan mengukur suhu tubuh dua kali sehari.

"Tidak legal"

Pengacara Hickox, Steven Hyman, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Maine tidak memiliki dasar untuk menangkap atau menahan kliennya.

"Tindakan tersebut ilegal dan inkonstitusional dan kami akan berusaha untuk melindungi hak-hak Hickox sebagai warga negara Amerika sesuai dengan konstitusi. Tidak ada risiko medis dan kita harus berurusan dengan fakta, bukan histeria," kata Hyman.

Di sisi lain, sebuah sekolah di Connecticut memutuskan untuk melarang seorang siswi berumur 7 tahun ke skolah selama 3 minggu. Siswi tersebut dikhawatirkan terinfeksi Ebola ketika menghadiri pesta pernikahan di Nigeria.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, telah menyatakan Nigeria bebas dari Ebola hanya beberapa hari setelah siswi tersebut pulang ke Amerika.

Menurut WHO, belum ada indikasi soal penurunan tingkat epidemi Ebola di Liberia, negara yang terkena dampak paling parah.

Amerika mulai dilanda kepanikan karena Ebola sejak masuknya virus ini ke Dallas akhir bulan lalu. Seorang dokter New York minggu lalu positif terinfeksi Ebola setelah bertugas di Afrika Barat.

Kini, bukan hanya pekerja medis yang merawat pasien Ebola, namun semua orang yang telah berkunjung ke Afrika Barat ikut dibatasi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER