Maine, CNN Indonesia -- Seorang perawat di Amerika Serikat yang menolak dikarantina oleh petugas kesehatan setelah kembali dari merawat pasien Ebola di Afrika Barat, pada Minggu (1/11) mengatakan bahwa ia berpikir ada kepentingan politik di balik rencana karantina dirinya.
Ia beranggapan bahwa pengkarantinaan hanyalah tindakan kejam sambil mengkritik pelayanan kesehatan negara yang tidak seimbang dengan kebebasan pribadi.
Di beberapa negara bagian AS, pejabat seperti Gubernur New Jersey Chris Christie telah memberlakukan karantina ketat pada petugas kesehatan yang kembali dari tiga negara Afrika Barat dengan penyebaran Ebola, tetapi pemerintah pusat AS menentang tindakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Gubernur Christie menyatakan bahwa karantina ialah untuk kepentingan antisipasi, itu benar-benar mengenai kepentingan politik. Saya rasa semua komunitas kesehatan ilmiah dan medis serta masyarakat setuju dengan pendapat saya," kata Hickox dalam sebuah wawancara dengan NBC.
Christie yakin melakukan karantina dengan alasan melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah tugas pemerintah.
Tahun ini, wabah Ebola tercatat telah menewaskan 5.000 orang di Liberia, Guinea dan Sierra Leone.
Tenda isolasi
Kaci Hickox telah berjuang melawan cibiran publik setelah menolak dikarantina selama 21 hari setelah kepulangannya dari Sierra Leone.
Hickox telah dites negatif Ebola saat ia kembali ke negaranya setelah bekerja untuk Doctors Without Borders di Sierra Leone.
Namun, ia ditempatkan di tenda isolasi di New Jersey sebelum diizinkan pulang ke Maine, tempat ia direncankan akan dikarantina.
Seorang hakim di Maine pada Jumat menolak tawaran negara untuk mengkarantina Hickox, namun tetap menyarankan agar negara melakukan pemerikasaan berkala padanya.
Hakim mengatakan bahwa Hickox harus terus memantau kesehatannya secara langsung, mengkoordinasikan rencana perjalanan dengan para pejabat kesehatan dan melaporkan gejala apapun.
"Kita tahu banyak tentang Ebola. Kita tahu bahwa itu tidak menular dari seseorang yang tidak memiliki gejala, seperti saya dan banyak relawan lainnya ketika mereka kembali," kata Hickox.
Hickox berjanji akan menjauh dari keramaian di lingkungannya, tetapi pasangannya, Ted Wilbur, harus diizinkan untuk kembali ke sekolah perawat pada hari Senin.
"Saya mengerti bahwa masyarakat telah melalui masa sulit dalam seminggu terakhir dan saya akan meminta maaf kepada mereka," ujar Hickox.
Hingga saat ini hanya satu orang di AS yang sedang dirawat karena Ebola. Ia adalah seorang dokter di New York, Craig Spencer, yang pernah merawat pasien di Afrika Barat.
Para pejabat kesehatan New York mengatakan bahwa kondisi Spencer yang dirawat di Bellevue meningkat pada Sabtu, dari stabil menjadi serius tapi stabil.
Di Oregon, seorang wanita yang mengalami demam setelah pulang dari Afrika Barat dan dirawat di unit isolasi pada Jumat sedang menunggu hasil tes Ebola.
Pejabat kesehatan Oregon menyatakan bahwa wanita tersebut tidak melakukan kontak dengan pasien Ebola saat berada di Afrika Barat.