Washington, CNN Indonesia -- Gadis remaja korban penembakan di SMA Marysville Pilchuck, Washington, Amerika Serikat, pekan lalu akhirnya meninggal dunia setelah dua temannya lebih dulu wafat beberapa hari yang lalu. Shaylee Chuckulnaskit (14) meninggal di Rumah Sakit Providence Regional pada Jumat (31/10) malam.
Ia dan empat siswi lainnya ditembak pada 24 Oktober di kantin sekolahnya saat makan siang. Zoe Galasso (14) tewas di tempat sementara Gia Soriano (14) meninggal pada Minggu malam.
Dua siswa, Andrew Fryberg dan Nate Hatch, terluka oleh remaja bersenjata yang merupakan sepupu mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Shaylee mengeluarkan pernyataan tak lama setelah anaknya wafat.
"Hati kami hancur karena putri kami yang cantik telah tiada. Shay sangat berarti bagi kami. Dalam hidupnya yang singkat, Shay telah menjadi cahaya terang pembawa sukacita dan kebahagiaan yang luar biasa. Ia telah menjadi putri yang penuh kasih, adik yang peduli, teman setia dan bagian yang indah di lingkungan kami. Kami tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirinya," kata keluarga.
Suku Tulalip, sebuah suku Indian yang diakui pemerintah, mengatakan bahwa keluarga Chuckulnaskit bagian dari komunitas mereka.
"Suku Tulalip turut berbela sungkawa untuk Shaylee Chuckulnaskit dan juga mengirim doa untuk Zoe Galasso dan Gia Sariano. Tidak ada kata-kata yang mampu menggambarkan kepergian tiga nyawa anak muda iniselain rasa kehilangan," kata Suku Tulalip.
Pihak berwenang mengatakan bahwa sang pelaku penembakan, Jaylen Fryberg, mengundang para korbannya ke meja makan siang yang sama dengan mengirimkan mereka pesan singkat melalui telepon selular.
Setelah menembak korban, Juga mengakhiri hidupnya di kantin sekolah dengan tembakan.
Banyak yang mempertanyakan mengapa penembakan terjadi, tetapi belum ada yang mengetahui jawabannya.
(sumber:
CNN)