Washington, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Israel dilaporkan kian tidak akur, dengan deretan panjang kejadian yang menunjukkan hilangnya "kemesraan" kedua pemimpin bersekutu itu.
Hal ini menjadi sorotan para pengamat yang mengatakan ketidakharmonisan keduanya telah berlangsung sejak lama, seperti "suami-istri tua" yang bertengkar karena tidak lagi saling cinta.
"Ada keretakan hubungan antara Netanyahu dan Obama," ujar Aaron David Miller, mantan juru runding AS untuk Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat senior dari organisasi kebijakan pro-Israel terkemuka di Washington juga mengatakan, "mereka tidak menyukai satu sama lain, namun pura-pura suka saja."
Peristiwa terbaru terjadi pada selasa (28/10) saat seorang pejabat senior Obama menyebut Netanyahu "chickenshit", berarti pengecut, dalam laporan yang ditulis oleh wartawan Jeffrey Goldberg di The Atlantic.
Tulisan tersebut juga mengatakan bahwa Obama telah menggunjing Netanyahu selama bertahun-tahun.
Netanyahu menolak berkomentar soal laporan Goldberg dengan mengatakan "tidak siap melontarkan kata-kata yang mengancam negaranya."
Menurut Goldberg, hubungan keduanya terganggu di berbagai bidang, di antaranya perbedaan pandangan terkait perang di Libanon dan Gaza, juga aksi militer Israel di Irak dan Suriah.
Goldberg juga mengatakan pejabat Obama bertahun-tahun telah menyebut Netanyahu, "bandel, rabun, reaksioner, tumpul , banyak omong, sombong".
Hubungan Netanyahu dan Obama, telah lama ditayangkan media melalui serangkaian foto canggung keduanya, termasuk berita soal Obama yang "dikuliahi" Netanyahu soal sejarah perundingan damai Israel dan Palestina di Gedung Putih pada kunjungannnya tahun 2011 silam.
Di tahun yang sama, wartawan mendengar percakapan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy pada Obama yang mengatakan "Kau muak dengan dia? Aku malah harus berurusan setiap hari dengan dia."
Renggangnya hubungan kepala negara AS dan Israel juga terjadi pada tahun 1981 saat pemerintah Ronald Reagan memerintahkan perwakilan mereka di PBB Jean Kirkpatrick untuk mendukung resolusi mengkritik Israel atas serangan udara pada reaktor nuklir Irak.
Begitu juga pada masa Presiden George HW Bush dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Shamir saat Menteri Luar Negeri AS James Baker mengatakan pada parlemen AS bahwa jika Israel ingin bicara soal perundingan damai maka ia menelepon operator Gedung Putih.