KONFLIK UKRAINA

Gencatan Senjata di Ukraina Timur Berakhir?

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 16:01 WIB
Gencatan senjata antara militer Ukraina dan pemberontak di wilayah timur dilanggar setiap hari dan ekskalasi pertempuran makin parah.
Perjanjian gencatan senjata di Ukraina Timur terancam berakhir karena pelanggaran yang dilakukan setiap hari. (Reuters/Maks Levin)
Wina, CNN Indonesia -- Gencatan senjata di Ukraina timur sudah berakhir, kata perwakilan Ukraina di Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) kepada surat kabar Austria, Die Presse.

OSCE memonitor gencatan senjata yang disepakati di ibu kota Belarusia, Minsk pada 5 September setelah pertempuran selama berminggu-minggu antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis di wilayah timur.

Sekarang sudah hampir mungkin untuk tetap berbicara tentang gencatan senjata, kata Ihor Prokopchuk dalam sebuah wawancara .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sejak perjanjian Minsk, ada lebih dari 2.400 pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok militan. Lebih dari 100 tentara Ukraina dan puluhan warga sipil telah tewas," katanya.

Gencatan senjata dilanggar setiap hari dan semakin parah sejak Barat dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pemilu di Ukraina Timur pada 2 November tidak sah.

Korban tewas menjadi 4.000 sejak gencatan senjata disepakati dan Kiev menuduh Moskow mengirim tambahan pasukan ke timur Ukraina pekan lalu.

Rusia telah berulang kali membantah bahwa mereka telah mengirim dana atau bantuan kepada kelompok separatis dan menyangkal keterlibatannya dalam konflik.

Prokopchuk mengatakan tentara Ukraina tidak melanggar gencatan senjata.

"Semua tentara Ukraina telah diberi perintah untuk mematuhi gencatan senjata. Tapi ketika mereka diserang, mereka bereaksi,” jelas Prokopchuk.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER