Washington, D.C, CNN Indonesia -- Robert O'Neill, mantan pasukan Navy SEAL yang mengklaim dirinya sebagai pembunuh Obama pada pekan lalu menceritakan secara detail pengalamannya ketika ditugasi membunuh teroris yang paling ditakuti AS tersebut.
Kala itu, O'Neill baru kembali dari misi ke-11-nya ketika dia diperintahkan untuk menjalankan misi penyerangan di Pakistan pada 2011.
Namun, O'Neill dan rekan-rekannya yang tergabung dalam Tim Enam tidak mengetahui bahwa misi penyerangan tersebut ditujukan untuk Osama Bin Laden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya diberi tugas untuk mengambil sebuah mangkuk yang berada di suatu rumah di suatu negara," itu saja, kata O'Neill dalam sebuah wawancara dengan
Fox News, yang ditayangkan Selasa (12/11) malam, seperti ditulis CNN.
Dalam wawancara tersebut, O'Neill menyatakan ia dan rekan-rekan pasukan SEAL berasumsi bahwa mereka akan melakukan serangan terhadap diktator Libya Moammar Gadhaffi, karena saat itu pasukan NATO tengah meluncurkan serangan militer ke Afrika Utara .
Namun tak lama kemudian, baru terungkap bahwa target bagi O'Neill dan pasukannya adalah Osama Bin Laden.
Kata 'negara' merujuki pada 'Pakistan' dan kata 'mangkuk' merujuk kepada Bin Laden.
"Lokasi Bin Laden telah ditemukan dan kita akan menyerangnya," kenang O'Neill.
O'Neill bahkan tidak dijadwalkan untuk menjadi bagian dari tim yang akan menyerang Bin Laden. O'Neill dan timnya berada di sebuah helikopter yang bertugas menjaga keadaan di luar rumah Bin Laden.
Namun seorang analis CIA yang memimpin penyergapan, seperti memerintahkan O'Neill untuk membunuh Bin Laden yang berada di lantai tiga rumah tersebut.
"Dia yakin betul Bin Laden ada di sana," kata O'Neill.
O'Neill kemudian mematuhi perintah tersebut dan meninggalkan posisinya di luar rumah Bin Laden. Dia kemudian pergi ke atap rumah tersebut dan bergabung dengan tim penyerangan.
Ketika diserahi tugas tersebut, O'Neill dan rekan-rekannya tak pernah menduga mereka akan selamat.
"Kami kira kami akan mati, entah karena bom yang mungkin dipasang di rumah itu atau karena ditangkap oleh polisi Pakistan dan menghabiskan sisa umur kami di penjara," kata O'Neill.
Para petinggi Navy SEAL telah memberikan tanggapan secara tertulis terhadap pengakuan O'Neill. Mereka menyesali sikap O'Neill yang mempublikasikan tugas militer rahasia yang ditugasi kepadanya.
"Kami tidak mengungkapkan tugas militer rahasia kepada publik hanya demi mencari ketenaran dan uang," tulis Komandan BL Losey dan Sersan Senior M.L. Margaraci dalam sebuah surat kepada Naval Special Warfare, 31 Oktober lalu.
Terkait pengakuannya itu, O'Neill juga mendapat kritik dari rekan sesama pasukan Navy SEAL yang menyebutkan bahwa tak mungkin O'Neill tahu pelurunya lah yang mengenai Bin Laden.
Menanggapi itu, O'Neill menyatakan dia tak mungkin melupakan pengalamannya itu.
"Banyak orang yang mengatakan saya berbohong, namun saya tak mungkin melupakan pengalaman ketika saya berada satu ruang dengan Bin Laden dan dia tewas," kata O'Neill dalam wawancara dengan CNN, Jumat (7/11).
Sumber:
CNN