Brisbane, CNN Indonesia -- KTT G20 yang dibuka pada Sabtu (15/11) rupanya tak hanya membahas permasalahan ekonomi. Presiden Uni Eropa, Herman Van Rompuy, memilih mengemukakan soal krisis Ukraina, menyusul ancaman dari Uni Eropa yang akan menerapkan sanksi lebih berat terhadap Rusia, jika Putin tak juga menarik tentaranya dari Ukraina.
"Rusia harus menghentikan suplai senjata ke Ukraina dan menarik pasukan dari wilayah Ukraina," kata Van Rompuy dalam konferensi pers di Brisbane International Convention Center, atau BCEC, sesaat sebelum pembukaan perhelatan forum internasional tempat pertemuan para pemimpin G20, seperti dikutip dari Reuters.
Van Rompuy menyatakan sejumlah menteri luar negeri Eropa akan bertemu pada hari Senin untuk menilai situasi di Ukraina dan mempertimbangkan langkah selanjutnya, termasuk penerapan sanksi tambahan terhadap Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa konflik Ukraina akan menjadi pemabahasan utama ketika para pemimpin Uni Eropa bertemu dengan Presiden AS Barack Obama pada KTT G20.
Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin yang juga menghadiri pertemuan G20 menyatakan bersedia mengikuti pembahasan diplomatik untuk mengubah taktik sehubungan dengan krisis di Ukraina.
"Uni Eropa percaya ada solusi dimplomatik untuk krisis Ukraina, termasuk penerapan sanksi," kata Van Rompuy.
Menanggapi pernyataan Van Rompuy, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, menyatakan tidak keberatan jika ada pembahasan lain selain agenda ekonomi dalam KTT G20.
"Jelas saya ingin forum ini untuk fokus membahas reformasi ekonomi. Namun saya tahu pembicaraan lain pasti tak mungkin terhindarkan," kata Abbott.
Sebelumnya, Presiden Ukraina yang pro-Barat, Petro Poroshenko, pemimpin Uni Eropa dan NATO menuduh Rusia mengirim tentara dan senjata ke wilayah timur Ukraina untuk membantu pemberontak pro-Rusia yang terus meluncurkan serangan yang telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sejak April lalu.
Tuduhan tersebut selalu dibantah Rusia dalam berbagai kesempatan. Rusia bahkan telah membuat media milik pemerintah baru dalam upaya menandingi pemberitaan Barat yang selalu menyalahkan negara ini.
Selain Van Rompuy, Perdana Menteri Inggris David Cameron yang juga menghadiri KTT G20, turut mengecam tindakan Rusia dan memperingatkan bahwa Uni Eropa dan Amerika Serikat bisa menerapkan sanksi yang lebih besar.
Disamping pembahasan tentang krisis Ukraina, KTT G20 juga kaan membahas soal pertumbuhan ekonomi dunia dan sistem perbankan global serta upaya untuk menutup celah pajak untuk perusahaan multinasional raksasa.