PERTEMUAN G20

Putin Berencana Pulang Lebih Cepat

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Nov 2014 23:39 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mempersingkat kehadirannya di Pertemuan G20 setelah dikritik oleh negara-negara Barat terkait krisis di Ukraina.
Pertemuan G20 diwarnai dengan kecaman negara-negara Barat pada Rusia terkait dukungan Rusia pada kelompok separatis Ukraina. (Reuters/Kevin Lamarque)
Brisbane, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin berencana meninggalkan pertemuan puncak G20 lebih awal setelah negara-negara Barat mengecam Moskow soal krisis Ukraina dan mengancam menjatuhkan lebih banyak sanksi.

Seorang pejabat Rusia mengatakan pada kantor berita Reuters bahwa Putin berencana tidak menghadiri sesi kerja pada Minggu (16/1) dalam pertemuan puncak dua hari di Brisbane dan mengajukan jadwal kepulangannya karena dia harus menghadiri pertemuan di Moskow.

Rusia membantah terlibat dalam peningkatan kegiatan militer di Ukraina dimana pertempuran telah menewaskan 4.000 jiwa, namun mendapat kecaman keras dari para pemimpin negara Barat seperti Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan jabat tangan anda tetapi saya hanya akan mengatakan satu hal: anda harus keluar dari Ukraina," kata Harper kepada Putin seperti yang diungkapkan oleh juru bicaranya Jason McDonald.

MaDonald mengatakan jawaban Putin atas pernyataan itu tidak positif namun dia menolak merincinya.

Sementara itu Obama mengatakan agresi Rusia terhadap Ukraina merupakan ancaman terhadap dunia, dan Dewan Eropa menuntut Moskow menarik tentara dan peralatan militer dari wilayah negara tetangganya dan menekan para pemberontak menerima gencatan senjata.

Ketika berbicara di sela-sela pertemuan G20 ini, Obama menjadikan keamanan dan perubahan iklim sebagai perhatian utama dalam pertemuan para pemimpin negara anggota yang mengesampingkan perundingan mengenai upaya memperbaiki pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Obama mengatakan Amerika Serikat merupakan ujung tombang dalam "menentang agresi Rusia ke Ukraina yang merupakan ancaman terhadap dunia, seperti yang terjadi pada penembangak MH17".

Kanselir Jerman mengatakan Uni Eropa mempertimbangkan pemberian sanksi finansial tambahan pada warga Rusia karena krisis di Ukraina.

"Situasi saat ini tidak memuaskan," kata Merkel kepada wartawan. "Saat ini daftar orang-orang itu sudah masuk ke agenda."

Para menteri luar negeri Eropa akan bertemu pada Senin (17/11) untuk menilai situasi di Ukraina dan mempertimbangkan langkah lebih keras seperti penambahan sanksi tambahan pada Rusia perlu diambil.

Isolasi Putin dalam pertemuan G20 ini juga terlihat pada penempatannya ketika berfoto bersama dimana dia ditempatkan dipinggir.

Selain itu, Putin hanya disambut oleh asisten menteri pertahanan sementara Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping masing-masing disambut oleh gubernur jenderal Asutralia dan jaksa agung negara itu.

Meski ditekan, Putin tetap tersenyum dan berjabat tangan dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbot sebagai tuan rumah yang sebelumnya mengancam akan mengkonfrontasi Putin secara fisik terkait dengan penembakan pesawat Malaysian Airlines MH17 di Ukraina yang menewaskan 28 warga Australia.

Satu-Satunya Topik

Seorang juru bicara Kremlin mengatakan krisis Ukraina adalah satu-satunya topik yang dibicarakan ketika Putin bertemu dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Namun, menurutnya, kedua pemimpin mengemukakan niat "mengakhiri konfrontasi" dan membangun kembali hubungan.
Penolakan Putin di G20 terlihat pada posisinya dalam foto bersama kepala negara anggota G20. (Reuters/Jason Reed)
Tuan rumah Australia sebelumnya berharap pertemuan dua hari ini akan berpusat pada pertumbuhan ekonomi global, bukan keamanan atau lingkungan.

Obama juga menegaskan AS akan memperbaharui kembali komitmennya pada pergeseran strategis ke Asia Pasifik, satu pernyataan yang sebenarnya dimaksudkan sebagai peringatan kepada Tiongkok.

Meski Australia ragu untuk memasukkan perubahan iklim ke dalam agenda pertemuan setelah negara itu menghapus pajak emisi karbon, sebagian besar pidato Obama berisi desakan agar ada tindakan pada lingkungan.

Obama menjanjikan sumbangan AS sebesar US$3 miliar pada dana internasional yang bertujuan membangun negara-negara miskin mengatasi dampak perubahan iklim.

Namun Australia tetap memusatkan perhatian pada masalah ekonomi.

Menteri Keuangan Australia Joe Hockey mengatakan satu rencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi global sebesar dua persen dalam lima tahun sudah berjalan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER