Yerusalem, CNN Indonesia -- Seorang pengemudi bus Palestina, Youssef al-Ramouni, 32 tahun, ditemukan tewas tergantung di dalam kendaraannya di Yerusalem pada Senin (17/11).
Menurut bukti, pihak kepolisian menyatakan al-Ramouni tewas karena bunuh diri, namun pihak keluarga bersikeras bahwa al-Ramouni tewas karena dibunuh dalam sebuah serangan, yang diperkirakan dilakukan oleh orang Yahudi.
"Supir bus bunuh diri, tidak ada indikasi selain kasus bunuh diri," ujar Micky Rosenfeld, juru bicara kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saudara al-Ramouni, Louy menyatakan kepada Reuters tidak ada alasan bagi ayah dua anak tersebut melakukan bunuh diri.
Menurut Louy, tanda-tanda di tubuh al-Ramouni menunjukkan bahwa pria tersebut telah dibunuh.
"Saya melihat jari dan punggungnya memar, tanda bahwa ia dipukuli dengan benda keras. Youssef tidak mungkin bunuh diri, dia hidup bahagia dengan istri dan anak-anaknya," ujar Louy.
Polisi Israel menyatakan proses otopsi akan dilakukan untuk menemukan penyebab kematian al-Ramouni.
Keluarga al-Ramouni telah meminta agar pakar patologi Palestina juga hadir dalam proses otopsi tersebut, namun belum jelas apa permintaan ini akan diijinkan oleh kepolisian Israel.
Al-Ramouni ditemukan tewas di daerah Yerusalem, dekat pemukiman Yahudi dan lingkungan Palestina. Daerah tersebut merupakan rute yang biasa dia lalui pada Minggu (16/11) malam.
Insiden tewasnya al-Ramouni menyebarkan rumor di media Palestina bahwa Yahudi merupakan dalang dibalik insiden yang mengejutkan ini.
Rumor ini semakin memicu ketegangan dan kekerasan di kota Yerusalem, di mana setiap harinya bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina terjadi.
Bulan lalu, lima warga Israel dan seorang warga asing tewas akibat serangan Palestina, baik serangan dengan kendaraan atau ditusuk.
Di sisi lain, sekitar puluhan warga Palestina tewas, termasuk mereka yang dituduh melakukan serangan.
Daftar panjang kekerasan antar kedua warga semakin bertambah ketika Juli lalu remaja Palestina diketahui dibakar hingga mati oleh Yahudi.
Serangan balas dendam pun dilakukan dengan penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi oleh militan Palestina di Tepi Barat.
Ketegangan lebih lanjut dipicu oleh perang tujuh minggu di Gaza dan sengketa situs kompleks suci di Yerusalem.