VIDEO ISIS

ISIS Dinilai Frustasi Karena Semakin Kejam

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 11:31 WIB
Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, dinilai semakin terdesak akibat serangan udara AS dengan mengeluarkan video terbaru yang lebih kejam dan biadab
Video yang memuat Peter Kassig dianggap pertanda ISIS yang semakin terdesak akibat serangan koalisi. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pengamat mengatakan bahwa video yang menunjukkan kekejaman ISIS terbaru menunjukkan sikap putus asa organisasi itu yang kemudian diwujudkan dalam perilaku marah seperti binatang terluka.

Haras Rafiq dari Quiliam Foundation, lembaga anti-ekstrimis, mengatakan ISIS kemungkinan besar akan merilis video yang lebih kejam.

"Jelas terlihat bahwa Amerika Serikat dan koalisinya mulai menang atas ISIS, menurut kami kelompok ini mencoba menunjukkan bahwa mereka masih kuat. Mereka mencoba menunjukkan bahwa mereka masih kejam seperti sebelumnya. Sayangnya, akan ada video-video yang lebih kejam dan biadam," kata Rafiq.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya ini tanda putus asa," tambahnya. "Ini tanda bahwa mereka sadar dan merasa diserang, dikepung dan mereka kesulitan."

Video yang diunggah pada Minggu (16/11) memperlihatkan situasi setelah pemenggalan seorang sandera. Gedung Putih membenarkan bahwa video itu memperlihatkan kepala sandera asal Amerika Serikat, Peter Kassig.


Kassig, 26, yang menjadi pemeluk agama Islam ketika disandera, memiliki nama lain Abdul-Rahman Kassig.

Dia bertugas di Timur Tengah sebagai tentara AS dan kembali ke wilayah itu sebagai petugas media yang tergerak untuk membantu korban perang.

Video ini memperlihatkan secara rinci pemenggalan sejumlah orang yang menurut ISIS adalah pilot pemerintah Suriah, yang juga memerangi pasukan kelompok tersebut.

"Ini adalah perilaku paling biadab yang mereka lakukan," ujar Nic Robertson, koresponden CNN.

Video yang diproduksi dengan seksama ini jelas merupakan "satu propaganda hebat bagi mereka," kata Robertson.

Video ini juga berbeda dengan video-video ISIS sebelumnya karena tidak menampilkan sandera warga negara Barat berpakaian warna oranye yang berbicara di depan kamera sebelum tewas dibunuh.

Dan video ini juga tidak menyebut korban selanjutnya.

Hal ini mungkin bertujuan menakuti warga Suriah dan Irak agar menurut pada perintah ISIS jika diperlukan, ujar Rafik dan Joe Ruffini, pakar kontra-terorisme yang juga pensiunan militer AS.

"Yang ingin disampaikan oleh ISIS adalah : "Jika kami datang dan memerintahkan kalian, kalian tahu konsekuensinya jika menilak," ujar Rufini.

Tetapi video ini muncul ketika AS dan sekutunya mengklaim bahwa serangan udara dan dukungan pasukan darat yang memerangi kelompok ini secara perlahan mulai berubah arah, ujar James "Spider" Marks.

Video ini juga diunggah ketika Kepala Staf Angkata Bersenjata AS, Jenderal Martin Dempsey, berkunjung ke Irak.

"Ini bukan kebetulan," kata Mark, yang mantan jenderal militer AS. "Hal ini dikeluarkan secara khusus bersamaan dengan kegiatan koalisi dan juga hasil serangan-serangan koalisi."

Sejak serangan udara dimulai pada Agustus, para pejabat AS menyatakan kesuksesan dalam menganggu komunikasi dan logistik ISIS, memperlambat gerak laju mereka dan memaksa para pejuang untuk terbelah ke dalam formasi yang lebih kecil.

Minggu lalu, Presiden Barack Obama mengatakan pertempuran memasuki tahap baru yang akan bergantung pada tentara darat Irak dan kelompok pejuang lain.


Sumber:
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER