ISIS DI IRAK

Pentagon Percepat Pelatihan di Irak

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 14:33 WIB
Pemerintah Amerika Serikat mempercepat pelatihan pasukan Irak agar siap dalam menghadapi para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS. 
Tentara AS diperbantukan untuk melatih tentara Irak dan sukarelawan Irak yang akan dkerahkan melawan pejuang ISIS. (Reuters/Stringer)
California, CNN Indonesia -- Pentagon akan mempercepat misi melatih pasukan Irak untuk memerangi ISIS yang dimulai dengan memanfaatkan pasukan yang sudah ada di Irak sementara dana untuk perluasan pelatihan tersebut masih terus dicari.

Saat berkunjung ke Pusat Pelatihan Nasional Angkatan Darat di Fort Irwin, California, Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan baru-baru ini pasukan operasi khusus telah dipindahkan ke Provinsi Anbar, Irak, untuk memberi pelatihan.

Sekretaris media Pentagon, Laksamana John Kirby, mengatakan sekitar 50 tentara pasukan operasi khusus sudah ada di pangkalan udara Ain-al-Asad untuk menyiapkan misi pelatihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangkalan ini merupakan markas tentara AS di Irak sejak perang 2003-11 silam.

Pernyataan Hagel ini dikemukakan setelah pada 7 November Presiden Barack Obama memutuskan untuk melipatgandakan jumlah tentara negara itu di Irak.

Obama ingin menambah 1.500 personil militer untuk membangun pangkalan yang akan digunakan melatih sembilan pasukan Irak dan menyiapkan dua lagi pusat komando militer.

Obama juga meminta dana sebesar US$5,6 miliar dari Kongres, termasuk US$1,6 miliar untuk pelatihan dan perlengkapan persenjataan pasukan Irak.

Para pejabat AS pada awalnya mengatakan dana ini harus disetujui oleh Kongres sebelum rencana baru ini dapat dijalankan.


Namun, seperti dikutip Reuters, militer AS telah menempatkan pasukan di Ain al-Asad yang bekerja untuk misi dan waktunya lebih cepat dari perkiraan semula.

Hagel mengatakan Jenderal Lloyd Austin yang memimpin pasukan AS di wilayah telah merekomendasikan pasukan AS memulai pelatihan ini dengan memanfaatkan 1.600 personil yang sudah ada di negara tersebut untuk dikerahkan sebagai penasehat militer Irak.

Kirby mengatakan setidaknya selusin negara telah bermomitmen untuk membantu pelatihan tentara Irak ini. t

Para pejabat berharap langkah pasukan AS memulai misi ini akan mendorong mitra asing untuk juga bergerak.

"Kami sepakat dengan rekomendasi Jenderal Austin untuk mengambil beberapa tentara operasi khusus yang ada di Irak dan mengerahkan mereka dalam misi awal dengan pasukan keamanan Irak di Provinsi Anbar yang sebenarnya merupakan upaya melanjutkan misi dan mempercepatnya," kata Hagel.

"Jadi ya, kami memanfaatkan sumber daya yang tersedia, kami harus mempercepatnya," ujar Hagel.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER