Baghdad, CNN Indonesia -- Pasukan kelompok ISIS menyerang sebuah kompleks pemerintah di jantung dari ibukota provinsi Irak pada hari Jumat (21/11).
Para pejabat setempat mengatakan aksi ini merupakan dalam upaya yang tampaknya terkoordinasi untuk merebut kontrol penuh kota.
Sejumlah pria bersenjata menembak dari atap di bangunan perumahan di Ramadi, Anbar. Baku tembak juga terjadi di kantor kegubernuran setempat dan markas polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pasukan keamanan dan para pejuang suku mencoba untuk mencegah serangan kelompok militan ISIS.
"Pengurus masjid meminta siapa saja yang dapat membawa senjata untuk menghadapi para penyerang ISIS," kata anggota dewan provinsi Hathal Fahdawi kepada
Reuters (21/11).
Sebagian besar kota Ramadi dan Anbar yang sebagian besar dihuni oleh Muslim Sunni sudah dikuasai oleh ISIS.
Pendudukan ini akan menjadi kemunduran besar bagi pasukan pemerintah Irak, setelah pada pekan ini mereka menggempur ISIS dan memaksa kelompok militan untuk mundur dari kilang minyak terbesar Irak.
Kelompok militan juga melancarkan serangan terkoordinasi di sebelah timur dan barat kota Ramadi, yang hanya berjarak sekitar 90 km dari barat Baghdad.
Kelompok ISIS menguasai Irak utara dari tangan pemerintah pimpinan Syiah pada bulan Juni lalu. Ini merupakan krisis keamanan terburuk di Irak sejak penggulingan Saddam Hussein pada tahun 2003.
Serangan udara yang diluncurkan AS pada bulan Agustus lalu membantu tentara pemerintah Irak melakukan perlawanan terhadap ISIS. Selain itu, bantuan militer juga datang dari kelompok Kurdi di sebelah utara kota Irak.
Namun, bantuan militer dari AS maupun tentara Kurdi belum mampu melepaskan Irak dari serangan-serangan kelompok militan ISIS.
ISIS, yang bertujuan membangun negara Islam di Irak dan Suriah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ideologi Islam radikal akan tersebar di seluruh Timur Tengah.