ISIS DI IRAK

AS Akan Kirimkan 1.500 Tentara ke Irak

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 04:36 WIB
Meski tanpa persetujuan anggaran oleh Kongres, militer Amerika Serikat tetap akan memberangkatkan sekitar 1.500 tentara ke Irak guna membantu memerangi ISIS.
Meski tanpa persetujuan anggaran oleh Kongres, militer Amerika Serikat tetap akan memberangkatkan sekitar 1.500 tentara ke Irak guna membantu memerangi ISIS. (Reuters/Mohammad Ismail)
Washington, D.C, CNN Indonesia -- Militer Amerika Serikat akan mengirimkan 1.500 tentara tambahan untuk melatih dan memberi nasihat kepada militer Irak dalam memerangi kelompok militan ISIS.

Juru Bicara Pentagon, Laksamana John Kirby, menyatakan pasukan tambahan tersebut akan diberangkatkan ke Irak dalam beberapa minggu ke depan.

"Mereka akan diberangkatkan tanpa menunggu kesepakatan Kongres," kata Kirby, seperti ditulis Reuters, Kamis (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Presiden Barack Obama telah meminta persetujuan Kongres terkait anggaran sebesar US$5,6 miliar dari Kongres untuk meningkatkan bantuan militer ke Irak dan Suriah dalam rangka memerangi ISIS.

Angka tersebut termasuk US$1,6 miliar untuk pelatihan dan perlengkapan persenjataan pasukan Irak.

Meskipun begitu, Kirby menekankan bahwa Pentagon tetap membutuhkan persetujuan Kongres terkait anggaran tambahan untuk memperluas usaha militer ini.

Sebelumnya, Kirby menyatakan sekitar 50 tentara pasukan operasi khusus sudah ada di pangkalan udara Ain-al-Asad untuk menyiapkan misi pelatihan.

Pangkalan ini merupakan markas tentara AS di Irak sejak perang 2003-11 silam.

Sementara Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan baru-baru ini pasukan operasi khusus AS telah dipindahkan ke Provinsi Anbar, Irak, untuk memberi pelatihan.

Penambahan tentara AS juga direkomendasikan oleh Jenderal Lloyd Austin yang memimpin pasukan AS di Irak.

"Kami sepakat dengan rekomendasi Jenderal Austin untuk mengambil beberapa tentara operasi khusus yang ada di Irak dan mengerahkan mereka dalam misi awal dengan pasukan keamanan Irak di Provinsi Anbar yang sebenarnya merupakan upaya melanjutkan misi dan mempercepatnya," kata Hagel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER