PERANGI ISIS

Veteran Militer Kanada Bantu Perangi ISIS

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2014 05:40 WIB
Sejumlah mantan tentara militer Kanada terpanggil untuk bergabung dengan pejuang Kurdi guna turut memerangi kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah.
Veteran militer Kanada telah membentuk sebuah kelompok bernama Amerika Utara Expeditionary Force untuk menghubungi veteran militer Kanada dengan pejuang Peshmerga dan untuk memberikan bantuan keuangan. (Reuters/Umit Bektas)
Ottawa, CNN Indonesia -- Beberapa mantan tentara Kanada berencana bergabung dengan pejuang Kurdi untuk memerangi militan ISIS dalam beberapa pekan mendatang. Aksi suka rela ini akan menambah bantuan militer asing yang berjuang bersama untuk memerangi ISIS.

Canadian Broadcasting Corporation, atau CBC, melaporkan sekitar enam mantan personel angkatan bersenjata Kanda telah mendaftar diri untuk membatu pejuang Kurdi.

"Selama saya masih tinggal di Bumi, saya harus membantu mereka. Saya bersemangat melakukannnya," kata salah satu mantan tentara Kanada, yang pernah bertugas di Afghanistan, pada Jumat, (21/11), seperti ditulis Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CBC juga melaporkan pada awal bulan ini, seorang imigran kelahiran Kanada ke Israel menjadi wanita asing pertama yang bergabung dengan tentara Kurdi untuk memerangi ISIS di Suriah.

Sementara itu, surat kabar National Post mengatakan veteran militer Kanada telah membentuk sebuah kelompok bernama Amerika Utara Expeditionary Force untuk menghubungi veteran militer Kanada dengan pejuang Peshmerga dan untuk memberikan bantuan keuangan.

Ian Bradbury, penyelenggara First Amerika Utara Expeditionary Force menyatakan telah menerbangkan satu mantan prajurit Kanada, Dillon Hillier, 26 tahun ke Irak timur laut pekan lalu untuk memberikan bantuan logistik.

"Selama ini bukan gerakan militan, saya rasa boleh saja. Ini tak ada bedanya ketika ribuan warga Kanada membantu memerangi Jerman pada Perang Dunia Kedua dulu," kata Bradbury.

Sementara, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Kanada terkait hal ini. Departemen Pertahanan Kanada menolak untuk memberi komentar.

Kanada sendiri telah bergabung bersama AS dalam serangan udara terhadap ISIS di Irak sejak bulan lalu.

Namun, keputusan negara ini untuk bergabung dengan serangan udara AS diikuti oleh aksi penembakan di gedung parlemen Kanada yang menyebabkan dua tentara tewas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER