PENEMBAKAN AS

Pelaku Penembakan Florida Baru Kehilangan Pekerjaan

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 16:57 WIB
Pelaku penembakan di Universitas Negeri Florida adalah alumni kampus yang berada dalam masa krisis setelah kehilangan pekerjaan dan putus dengan pacarnya.
Penembakan di Florida menambah panjang kasus penembakan di sekolah-sekolah AS. (Reuters/Bil Cotterell)
Tallahassee, CNN Indonesia -- Menggenggam pistol semi-otomatis dengan amunisi tambahan di saku, lulusan Universitas Negeri Florida menembak dua orang mahasiswa dan seorang karyawan pada Kamis (20/11) dini hari.

Penembak, yang diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai Myron May, 31, ditembak mati oleh polisi di dekat pintu masuk ke Perpustakaan Strozier Florida.

Kejadian ini adalah yang terbaru dari serentetan peristiwa penembakan di sekolah-sekolah di AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak berwenang mengatakan mereka menemukan jurnal dan video May di mana ia menyatakan kekhawatiran bahwa lembaga pemerintah menargetkan dirinya.

"May berada dalam keadaan krisis," kata Michael DeLeo, kepala polisi di Tallahassee, pada konferensi pers.

Lulus dari Universitas Negeri Florida pada 2005, May juga menerima gelar sarjana hukum dari Universitas Texas Tech pada 2009 dan baru saja pindah kembali ke Florida sekitar tiga minggu yang lalu, kata DeLeo.

Dia baru-baru ini berhenti dari pekerjaannya dan putus dengan pacarnya, menurut laporan polisi di Las Cruces, New Mexico, di mana ia dulu tinggal. Dia pernah mengatakan kepada pihak berwenang ia mendengar suara-suara dan mengira ia sedang diawasi.

Polisi Florida mengatakan mereka tidak tahu mengapa May memilih hari Kamis untuk melakukan penyerangan.

Panggilan awal yang melaporkan seorang pria bersenjata diterima polisi pada 00:25 waktu setempat, kata polisi. Pada pukul 00:27, May telah ditembak jatuh di luar perpustakaan.

Tiga puluh tembakan dilepaskan dalam insiden itu, termasuk tembakan dari aparat hukum dan May, yang menggunakan pistol kaliber 0,380, kata pihak berwenang.

Laporan TV Atlanta WSB, mengatakan delapan dari teman May sedang menunggu paket dari May pada Jumat. Mereka telah diberitahu untuk menelepon polisi ketika paket itu tiba.

Keamanan kampus ditingkatkan dan kelas diliburkan pada Kamis (20/11).

Presiden Universitas, John Thrasher, mengatakan kegiatan akan kembali normal pada Jumat di kampus yang memiliki 40 ribu mahasiswa tersebut.

Penembakan terjadi di tengah kekhawatiran yang meningkat soal keamanan di sekolah dan perdebatan panjang mengenai kontrol senjata AS.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER