Mexico City, CNN Indonesia -- Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, memuji reformasi imigrasi yang tengah dirancang Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Nieto menyatakan RUU imigrasi adalah kebijakan AS yang paling penting selama beberapa dekade terakhir.
"Ini adalah langkah yang adil yang mengakui kontribusi jutaan orang Meksiko untuk pengembangan tetangga kita (Amerika Serikat)," kata Nieto dalam konferensi di Meksiko, Jumat (21/11).
Obama mengumumkan RUU imigrasi pada Kamis (20/11) yang dinilai menguntungkan sekitar 4,7 juta imigran yang terancam dideportasi karena tak memiliki dokumen yang sah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar dari 11 juta imigran gelap di Amerika Serikat berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah.
Pemimpin Amerika Tengah Puji ObamaNieto dan sejumlah pemimpin di seluruh Amerika Tengah mendesak anggota parlemen AS untuk segera menyetujui RUU imigrasi ini sehingga peraturan ini dapat memberikan jaminan keamanan bagi para imigran.
"RUU ini merupakan langkah besar bagi AS untuk menyelamatkan imigran. Kami mendesak Kongres untuk menyelesaikan RUU secara permanen dengan menyetujui reformasi imigrasi ini," tulis pernyataan resmi kantor Presiden Honduras Juan Hernandez, Jumat (21/11).
Saat ini, lebih dari satu juta imigran asal Honduras tinggal di Amerika Serikat. Sebagian besar adalah imigran ilegal.
"Seakan Obama mengirimkan pesan solidaritas untuk Amerika Latin," tulis pernyataan resmi kantor Presiden Honduras.
Pernyataan serupa juga diserukan Presiden Guatemala, Otto Perez. Perez menilai RUU ini akan menguntungkan sekitar 100.000 Guatemala di Amerika Serikat.
Hernandez dan Perez juga menyatakan bahwa kedua negara akan membutuhkan bantuan AS sejumlah miliaran dolar untuk membendung gelombang migran menuju AS.
Sementara, Menteri Luar Negeri El Salvador, Hugo Martinez, juga melihat RUU imigrasi yang direncanakan Obama merupakan langkah positif, namun harus dilanjutkan dengan solusi yang permanen.