Serawak, CNN Indonesia -- Tiga pekerja, yang salah satu di antaranya asal Indonesia, tewas dalam ledakan tambang batu bara di Pantu, wilayah Sri Aman, Serawak, Malaysia, Sabtu pagi lalu.
Para pekerja tambang itu tewas akibat ledakan yang terjadi sekitar pukul 9 pagi itu. Mereka yang tewas diidentifikasikan sebagai warga Indonesia bernama Kurdianto, 38 tahun, Tun Tun Win (29), asal Myanmar dan warga Korea Utara, Pang Chung Hyok (29).
Kepada The Star -harian nasional Malaysia, Wakil Kepala Polisi Sri Aman mengatakan setelah dilakukan peyelidikan jumlah korban cedera meningkat menjadi 29 orang, yakni sembilan orang Indonesia, enam dari Myanmar, lima asal Tiongkok, tujuh pekerja dari Korea Utara, dan dua orang dari Bangladesh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini korban luka dirawat di Rumah Sakit Umum Serawak (HUS), Rumah Sakit Sri Aman, dan sejumlah lokasi lain.
Ledakan terjadi di tambang batu bara yang terletak di negara bagian Sarawak timur pada pukul 08.45 waktu setempat (00.45 GMT) pada Sabtu ketika 119 penambang sedang bekerja di bawah tanah.
Kepala Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Sri Aman, Ranger Moss, mengatakan ledakan terjadi ketika sebuah sakelar untuk sabuk pada tambang dihidupkan dan satu extractor yang digunakan untuk mengusir gas keluar dari terowongan tidak bekerja. Bunga api kemudian keluar dari sakelar. Hal inilah yang mungkin menyebabkan terjadinya ledakan.
Tambang batubara yang berada sekitar tiga kilometer dari jalan utama Sri Aman itu, sudah beroperasi selama delapan tahun. Mereka memiliki 119 pekerja asing asal Korea Utara (46 orang), Indonesia (19 orang), Myanmar (25 orang), Tiongkok (15 orang), dan Bangladesh (10 orang).