Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron, berjanji meningkatkan anggaran keamanan untuk mencegah serangan yang dapat mengancam keamanan nasional Inggris, termasuk serangan dari kelompok terorisme, Selasa (25/11).
Hal ini disampaikan Cameron setelah Komite Intelijen dan Keamanan, mengeluarkan laporan terkait pembunuhan tentara London, Lee Rigby, kepada parlemen.
"Meningkatnya ancaman yang kita hadapi, termasuk dari serangan terkait dengan serangan teroris, ini berarti kita harus melangkah lebih jauh dalam memperkuat kapabilitas kita," ujar Cameron kepada parlemen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menteri Keuangan akan menambah anggaran sebesar £130 juta (setara dengan US$204 juta) untuk dua tahun ke depan, termasuk pendanaan baru untuk meningkatkan kemampuan kita mengawasi dan menghalau ancaman teroris ini," kata Cameron seperti dikutip dari
Reuters.
Tentara Inggris Lee Rigby (25), dibunuh oleh Michael Adebolajo (29) dan Michael Adebowale (22) yang telah masuk Islam. Kala itu, Rigby sedang berjalan di Wellington untuk kembali ke barak militer kerajaan di selatan Woolwich, London, 22 Mei 2013 siang hari.
Kedua pembunuh ini memilih secara acak target yang akan dibunuh setelah berkeliling dengan kendaraannya mencari seorang tentara dan membunuhnya menggunakan pisau dapur atau pisau daging.
Adebolajo kemudian divonis seumur hidup oleh pengadilan Inggris, sementara Adebowale divonis penjara minimal 45 tahun.
Komisioner Kepolisian Kota London, Sir Bernard Hogan-Howe memperingatkan pada Minggu bahwa terdapat kekhawatiran yang tumbuh terkait kemungkinan serangan lain di jalan-jalan di Inggris.
Kematian Rigby ini merupakan pembunuhan teroris pertama yang terjadi di tanah Inggris sejak pengeboman pada 7 Juli 2005 silam.