Maiduguri, CNN Indonesia -- Dua wanita pelaku bom bunuh diri menewaskan setidaknya 44 orang di wilayah Maiduguri, Nigeria, pada Selasa (25/11). Maiduguri adalah salah satu jantung pemberontakan militan Islam.
Empat saksi mata mengatakan pada Reuters, seorang wanita terlihat berjalan di pinggir jalan di pasar utama kota itu lalu kemudian meledakkan dirinya.
"Sementara orang-orang berusaha untuk membantu mereka yang terluka, bom kedua meledak," kata Sani Adamu kepada Reuters. "Saya melihat banyak mayat."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Maiduguri mengatakan 42 mayat telah diterima setelah kedua ledakan.
Di rumah sakit Maiduguri University di bagian yang berbeda dari kota, seorang staf mengatakan dua dari dua belas korban luka yang dibawa ke sana telah meninggal.
Pemerintah Nigeria tidak menanggapi pertanyan wartawan. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, namun kecurigaan jatuh pada kelompok militan Islam Boko Haram yang ingin mendirikan negara Islam.
Kelompok ini telah semakin banyak mengggunakan pelaku bom bunuh diri perempuan.
Pada Juni, terdapat empat serangan pengebom perempuan di wilayah utara. November lalu, seorang wanita meledakkan dirinya di sebuah perguruan tinggi di negara bagian Niger.
Boko Haram telah menjadi ancaman utama bagi negara penghasil minyak terbesar di Afrika ini.
Merebut wilayahUntuk mencapai tujuannya mendirikan negara Islam, Boko Haram telah mencoba merebut daerah-daerah di Nigeria.
Pejuang Boko Haram telah menguasai kota Damasak, sekitar 180 km di sebelah utara Maiduguri pada Senin (24/11).
Boko Haram juga bahkan telah menyebabkan ketidakstabilan di beberapa negara tetangga. Seorang pejabat dari Kamerun, mengatakan mereka merencanakan menutup sekitar 130 sekolah yang berada di wilayah perbatasan dengan Nigeria.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan berencana untuk meminta majelis nasional untuk memperpanjang keadaan darurat di tiga negara bagian timur laut yang mengalami dampak terburuk akibat pemberontakan Boko Haram.