Beijing, CNN Indonesia -- Kebakaran terjadi di tambang batu bara di Provinsi Liaoning sebelah utara Tiongkok pada Rabu (26/11), menewaskan 24 pekerja dan melukai sedikitnya 52 orang.
Diberitakan Reuters yang mengutip kantor berita Xinhua, tambang batu bara yang dikelola oleh Hengda Coal, cabang perusahaan milik negara, Fuxin Coal, itu terbakar pada Rabu dini hari setelah terjadinya gempa 1,6 skala richter di wilayah itu.
Upaya pencarian telah dihentikan setelah seluruh pekerja ditemukan dan korban luka dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini kembali menegaskan citra Tiongkok sebagai negara paling berbahaya bagi pekerja tambang, terlebih karena minimnya penegakan standar keamanan dan desakan pemenuhan kebutuhan sumber alam untuk mengimbangi kemajuan ekonomi negara tersebut.
Menurut data statistik pemerintah Tiongkok tahun lalu, ada 589 kecelakaan tambang di negara itu, menewaskan 1.049 orang. Jumlah ini menurun lebih dari 24 persen sejak 2012.
Dalam satu dekade terakhir, menurut Badan Keamanan Pertambangan Baru Bara Tiongkok, lebih dari 33 ribu pekerja tambang tewas di negara tersebut.
Bulan lalu di wilayah Xinjiang, tambang batu bara runtuh dan menewaskan 16 orang serta melukai 11 lainnya. April lalu, sedikitnya 26 pekerja tambang terbunuh dalam dua insiden terpisah di barat Tiongkok.
Tiongkok berupaya meningkatkan keamanan tambang, salah satunya dengan menutup lebih dari 2.000 tambang skala kecil hingga tahun 2015.