PAMERAN SENI

Pertunjukan Seni Apartheid di Paris Diprotes Demonstran

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Nov 2014 05:22 WIB
Lebih dari 100 demonstran berunjuk rasa di tempat pertunjukan seni mengenai ketakutan Apartheid di Paris. Mereka menuntut pertunjukan tersebut dihentikan.
Lebih dari 100 demonstran berunjuk rasa mendesak penghentian pertunjukan seni mengenai ketakutan Apartheid di Paris, Perancis (Reuters/Tyrone Siu)
Paris, CNN Indonesia -- Sebuah pertunjukan seni di Paris mengenai ketakutan Apartheid, kolonialisme dan rasis yang ekstrim menjadi bumerang bagi panitia penyelenggara. Lebih dari 100 demonstran berunjuk rasa di tempat pameran menuntut pertunjukan tersebut dihentikan, Jumat (28/11).

Pameran Exhibit B merupakan sebuah pameran tentang anak Afrika Selatan yang dibawakan oleh Brett Bailey dan terinspirasi dari pameran 'kebun binatang manusia' pada akhir abad 19 dan awal abad 20.

Seni pertunjukan ini mengisahkan warga Eropa dan Amerika yang berkumpul ke acara yang dinamakan 'kebun binatang manusia', di mana beberapa suku Afrika, seperti si kerdil Ota Benga, berpose seperti binatang di sebuah kandang dengan berpakaian seperti pribumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran Exhibit B dinilai menghilangkan sifat manusiawi dari 'kebun binatang manusia' yang asli.

Contohnya, adegan seorang perempuan dari Namibia yang dipanggil Herero. Ia dipaksa untuk memenggal kepala sesama tahanan dan mengikis tempurung kepalanya dengan pecahan gelas untuk percobaan ilmiah peneliti Jerman.



Selain itu, pertunjukan Exhibit B juga memperlihatkan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan kolonial Perancis dan Kongo serta beberapa kengerian Apartheid lainnya di Afrika Selatan.

Ide pameran ini dianggap tidak menarik bagi beberapa warga Paris. Banyak warga Paris memblokade pintu masuk teater Gerard Philipe dengan membawa poster bertuliskan, "tidak untuk kebun binatang manusia tahun 2014."

"Para pengunjuk rasa di pertunjukan pertama Exhibit B di St. Denis Paris mencoba masuk ke pintu teater malam ini. Mereka membunyikan tanda bahaya kebakaran. Mereka mencoba menghentikan kami," ujar Bailey dalam akun Facebook-nya, seperti dikutip dari RT.

Setelah penghalang pintu digulingkan dan jendela dihancurkan, pertunjukan seni pun dihentikan. Hanya dua pertunjukan yang sempat digelar.

Namun, Bailey menilai kemarahan demonstran ini berlebihan dan emosional dalam menanggapi suatu karya seni.

Ini bukan pertama kalinya pertunjukan Bailey mengalami masalah. Pada September lalu di Barbican London, pertunjukan ini terpaksa dihentikan pada malam pembukaannya ketika para demonstran memenuhi lokasi setelah petisi menentang pertunjukan ini ditandatangani oleh lebih dari 23 ribu partisipan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER